Kamis, 23 Oktober 2014

Justine, Aku Benci Kamu!!

" Sipittttt aku benci kamu! Kamu jutek, sombong, galak! Pokoknya aku benci kamu" ucapku menahan emosi sore itu.

" Sama aja keless!! Gw juga benci banget sama loe. Loe cengeng, manja, centil, cupu. Pokoknya ngga banget dah! Dasar alien loe." Balas justine.

Yah sore itu adalah puncak dari semua kemarahan ku dan kecewaku. Bayangkan saja sendiri, aku baik2 mengajaknya ingin bersahabat tapi dia selalu saja menanggapinya dengan sinis.

Entah kesalahan apa yg sudah aku perbuat hingga dia sama sekali seolah tak ingin berteman denganku.

Pokoknya aku kesel! Aku sebel banget sama Sipit super jutek yg kini jadi teman sekamarku selama di rumah teteh utary.

Tapi kami juga bermain sportif, kami selalu pura2 akur dan rukun di depan teteh utary. Kami sepakat ngga akan bikin teteh kesayangan kami berdua ini cemas.

*******

" Cece, gw pinjem kunci mobil dong. Pengen jalan2 nih, bosen di rumah trus." Kata justine.

" Kamu mau kemana? Memang kamu tau jalan?" Tanya teteh utary.

" Ga kemana2 cece, orang cuma muter2 sini aja ko, gw bete banget di rumah" sanggah justine.

Aku cuma tersenyum sambil pura2 baca komik di ruang tamu dan berharap teteh utary ngga kasih pinjem mobilnya.

" Mel, coba sini sebentar." Panggil teteh utary.

Aku kaget, lalu kemudian mendekat.

" Iyh teteh, ada apa?" Tanyaku.

" Mel, selama di rumah teteh kamu kn belum pernah jalan2. Sekarang kamu ikut justine yh jalan2. Temenin dia, teteh takut dia nyasar atw kenapa2" kata teteh utary.

Justine melotot, mata sipitnya mendadak jadi belo mendengar apa yg teteh utary katakan. Aku pun langsung pura2 jaim, pasang muka super manyun.

Iya lh klw jalan2 nya sich mau banget! Tapi klw jalan nya bareng si jutek super nyebelin ini yh harus jaim dikit keless!!

" Ngga mau lh ce! Gw pengen jalan2 sendiri!" Sahut justine.

" Tine, kamu mau ajak Amel atw Cece ngga kasih kamu pinjem kunci mobil!" Balas teteh utary.

Justine terdiam, entah apa yg di pikirkan anak ini. Aku pun masih saja pura2 pasang muka jaim.

Tiba2 Justine menarik tanganku, " Mel ikut gw bentar!" Katanya sambil menggiringku ke kamar.

" Mel, loe pura2 sibuk apa ke, sakit perut atw apa ke! Pokoknya gw males banget klw harus jalan2 sama loe!" Katanya ketika kami tiba di kamar.

" Ya Allah tine, jelek amat doamu? Sibuk apa? Orang aku ngga ngapa2in!" Jawabku.

" Bikin alasan apa ke' pokoknya gw males banget klw harus jalan2 sama mahluk cupu kaya loe!" Imbuh justine geram.

" Ga mau! Kan teteh utary juga udh bilang. Klw ngga sama aku, kamu ga akan di kasih pinjem mobil. Aku juga ngga mau bo'ong sama teteh, emang aku ngga sibuk ko suruh pura2 sibuk." Jawabku.

" Terserah!" Kata justine sambil berlalu keluar kamar.

********

" Cece, iyh gw ajakin Amel. Mana sini konci mobil nya buruan" kata justine, aku mendengarnya dari dalam kamar.

" Nah gitu dong. Nich kunci mobilnya, jangan jauh2 dan lama2 yh! Cece ngga mau kalian kenapa2." Jawab teteh utary.

Yah jadilah sore itu kami jalan berdua, muter2 keliling lodoyo. Pertama kami muter2 di kampung teteh utary. Hampir semua pasang mata yg kami temui melihat kearah justine.

Buat info ajh, waktu itu justine berpakaian you can see dan lebih memilih membawa mobil pelan sambil membuka kaca.

Mungkin orang2 disitu pada heran kali yh melihat muka justine. Mukanya oriental banget mirip artis2 korea. Cantik tapi jutek.

Justine seolah cuek dengan gaya irit senyum, sementara aku kikuk berusaha tersenyum pada mereka. Entah apa yg di pikirin ini anak, akhirnya ia memutuskan untuk keluar ke jalan raya.

Kami sama2 diam membisu, yh namanya juga musuhan. Ia memacu mobil ke arah selatan, aku mulai gelisah.

Nich anak mau kemana sebenarnya? Hari sudah semakin sore. Kulihat di dasbor mobil waktu menunjukan pukul 03:14pm.

" Tine kamu mau kemana sich? Jngn jauh2 aku takut nyasar! Hari juga udh sore." Ucapku memecah keheningan.

" Diem dan pasang sabuk pengaman klw ngga mau kepala loe benjol" jawab justine dengan tanpa menoleh sedikitpun kearahku.

" Maksud kamu?" Tanyaku mulai gelisah.

" Udh diem, buruan pake sabuk pengaman klw ngga mau benjol tuh jidat" sambung dia dengan nada datar seolah tanpa ekspresi.

Aku mulai takut, buru2 aku memasang sabuk pengamanku. Justine hanya melirik. Begitu tahu aku selesai memasang sabuk pengaman, dia mulai mengencangkan laju mobil kami.

Ini pengalaman pertama kali dalam hidupku. Aku 1 mobil sama wanita paling stres di dunia, karena ia lebih memilih menginjak gas dari pada rem.

Untung kondisi jalanan cukup sepi sore itu. Maklum ini kan bukan jalan utama, tapi bagus & mulus kondisi aspalnya.

Aku coba iseng2 melirik kearah speedometer, dan hah? Aku tercengang melihat jarum diatas angka 100. Ya Allah aku belum mau mati muda :'(

Aku benar2 takut saat itu. Aku seolah berada di sebuat sirkuit dengan pembalap gila yg pegang kemudinya.

Tapi aku juga kagum dengan manusia satu ini, ia begitu lincah memainkan stir, memadukan kopling, persneleng dan gas hingga biarpun kita ngebut, kondisi mobil tetap stabil. Ngga kasar bawanya. Dan yg aku tau ia jarang sekali menginjak rem.

Perhitungan nya juga matang, ia bisa mengira2 waktu & moment buat menyalip kendaraan yg ada di depan nya.

Dan itu aku lihat sendiri ketika kami mencoba menyalip sebuah bis tanggung yg ada didepan kami. Aku berfikir kita ngga mungkin nyalip karna dari arah depan sudah klihatan sebuah mobil bak terbuka.

Tapi beda dengan pemikiran manusia satu ini. Dia tetap ambil kanan, padahal mobil dari arah depan sudah semakin dekat. Aku pikir ini mungkin akhir dari perjalanan hidupku.

Aku ingin protes dan teriak, tapi aku juga ngga ingin mengganggu konsentrasinya. Karena aku lihat ia begitu serius menatap kedepan.

Entah bagaimana cara ia membawa mobil tapi kami berhasil menyalip. Dengan jarak hampir menabrak mobil bak terbuka yg datang dari arah depan.

Ahh.. Lagi2 aku di buat tercengang oleh manusia yg berada di sampingku. Ia benar2 lincah memegang kemudi. Seolah ia dan mobilnya benar2 menjadi 1 hingga bisa memprediksi jarak & kondisi jalanan dengan tepat, ngebut tapi ngga kasar bawanya.

Ahirnya ia memberhentikan mobil kami di sebuah pantai. Aku ngga tau daerah mana, tapi ketika aku tanya dengan penduduk sekitar nama daerah nya serang. Mirip dengan nama sebuah daerah di jawa barat.

Justine turun dari mobil dan berjalan kearah pantai. Aku melihat jam di dasbor sudah menunjukan pukul 05:00pm.

Teteh utary pun sudah beberapa kali zmz tapi ngga aku jawab. Mungkin dia panik karena sudah sore tapi kami belum pulang.

Aku buru2 turun dan menyusulnya, sambil memakai swetter, karena angin sore itu bertiup aga kencang. Tapi ahh, kenapa manusia satu ini lebih memilih memakai baju you can see? Emang ngga dingin?

Aku buru2 balik lagi kearah mobil. Mencari swetter buat dia, karena sebenci2 nya aku tetap saja aku ngga mau klw sampai dia sakit atw kenapa2. Tapi aku ngga nemu swetter, dia ngga bawa kayanya. Dasar bedul!!

Aku berjalan menghampirinya. Ia nampak berdiri mematung sambil melihat kearah pantai. Entah apa yg sedang di pikirkan anak ini. Aku mulai takut, takut jika sampai ia sakit atw masuk angin. Karna pasti ujung2nya aku juga yg repot!

Ku lepas sweeter ku dan ku bungkuskan ke punggung nya. Baik yh aku? Dia masih saja tetap terdiam tanpa sepatah katapun. Berterima kasih juga engga. *ihh dasar bedul.

Akupun ikut diam, males ngomong sama patung. Tiba2 ihhh apa itu? Aku melihat butiran embun dimatanya. Yah jagoan nangis :D

" Kamu kenapa tine? Kamu lagi ada masalah?" Tanyaku memecah keheningan.

Dia tidak menjawab, memilih duduk di pasir pantai. Aku pun ikut duduk di samping nya. Aku kaget ketika ia tiba" menyenderkan kepala nya di pundakku. Reflek ku rangkul pundaknya, diapun tetap terdiam.

Hampir setengah jam kami duduk terdiam sambil memandang ombak yg berkejaran sore itu. Mulutnya seolah terkunci rapat tanpa mau berkata apapun padaku.

Aku pun juga diam dengan masih merangkul pundaknya, aku takut di sangka kepo atw sok tau sama dia.

Tak lama kemudian ia bangun, dan berjalan ke arah mobil. Tanpa berkata apa2 ke aku, terima kasih juga engga. Yah dasar bedul :'(

Aku pun bergegas menyusulnya dengan 1 pertanyaan besar kenapa ia menangis?

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan bawa2 link yg berbahaya, serem tau!!