Jumat, 17 Oktober 2014

Diary Utary : Perfect Night.

"Ni malem kayanya ngga ada yg online anak2. Lampu akun nya item semua. Daripada Bete, mending corat coret aja lh, sambil nunggu ngantuk!"

(Cerita Fiksi) Tengah malam seperti ini perutku sudah lapar sekali. Argh! Aku benci kalo harus kelaparan seperti ini. Kulihat orang disebelah ku, dia tertidur dengan damai.

Tak enak jika ku bangunkan. Ya udah lah, mandiri deh ke dapur sendirian. Tapi gelap. Hey, bodoh! Ada lampu. *Lampu mana lampu :'(

Aku keluar kamar dengan langkah yang sangat pelan, sangaaaaatt pelan. Biar doi ga bangun.

Setelah keluar kamar, ku mencari dimana saklar lampu tersebut, meraba dinding halus tersebut, gelap sekali. Tiba – tiba..

PRAAAAKK!!!

Lampu belum hidup aku sudah terkejut dengan barang yang tak sengaja kusenggol. Aduh. Tiba-tiba lampu menyala.

“Kamu ngapain jam segini keluar? Udah kaya maling ngendap2 gitu”

Kucari suara yang berasal dari belakang punggung ku. Kutatap mukanya. Ya tuhan, aku membangunkan nya. Pasti dia terganggu.

“Emmm… Maaf, aku lapar..”

Jawab ku sambil menunjuk tangan. Tiba2 dia berjalan kearah ku, dan menarik tanganku untuk ikut dengan nya. Tanpa apa2 tanpa aba2 dia menariknya. Terkejut aing!

“Mau kemana?” Tanyaku.

Dia tidak menjawab, dia terus menarikku, hingga sudah sampai didepan meja makan, dia mendudukan ku dan menatapku sangat tajam.

Dan sangat dekat. Wajah ku dengan nya hanya terpaut 10cm saja. Gatau sekarang jantung ku dimana. Hah.

“Diam disini, aku akan masak buat kamu”

Ucapnya pelan sambil menyentuh pipi ku yang merah. Aku menelan ludah dan mengangguk. Dia hanya tersenyum dan beranjak pergi.

Dia cantik sekaliiiihhhh.

Ku perhatikan dia memasak dengan sangat lihai. Apa sih yang dia masak? Jika ku tanya, nanti akan menganggu, tapi aku penasaran. Biar sajalah, kutunggu sampai dia selesai.

*10 menit kemudian*

Dia menaruh makanan tersebut di atas meja dimana kursinya menjadi tempat aku duduk. Lalu dia duduk didepan ku dan melipat tangan nya sambil menatapku.

“Kamu makan, dan habiskan”

“Kamu, ga makan?”

Dia tersenyum dan menjawab “engga, aku sudah kenyang. Lagian, kalo aku makan jam segini, nanti aku bisa gendut kaya kamu. Emang kamu mau kalo aku gendut?”

Ah! Apa-apaan dia? Ngatain aku gendut? Yaaa walaupun nyata, tapi ya jangan frontal gitu juga kali. Tapi, kalo dia gendut, sudah juga yaaa... Yasudah, kamu gitu aja. Ahahahaha.

Aku tidak menjawab pertanyaan nya, aku hanya memasang muka cembertuku, yang katanya sih, kaya bebek.

Tapi aku tau, dia suka biarpun bibirku seperti bebek. Aku yakin itu! Lalu aku menyantap makanan ku.

“Aku ke kamar dulu, aku ngantuk. Kamu beranikan makan sendirian?”

Tanya nya seraya berdiri. Aduh, aku ditinggal-_- sebenarnya aku takut, sangat takut.

Tapi aku ingin terlihat cool disini, dengan berat hati aku mengangguk dengan sangat pasti. Pasti keliatan keren deh.

Dia mendekat kearah ku, dan mendekatkan bibirnya ke telingaku, lalu berbisik..

“Habiskan makananmu, aku capek membuatnya. Dan, hati – hati ya sayang”

Lalu dia pergi.

Tanpa pikir panjang, kuhabiskan makanan ku tadi dengan cepat. Secepat yang kubisa.

Selang waktu 15 menit, habis. Wah, lama rupanya. Hmm.

Ku berdiri dan mnaruh piring tadi di atas tempat cucian piring. Lalu berlari ke kamar. Saat aku memasuki kamar, kulihat dia sudah tertidur.

Hah dasar! Dia beneran niat meninggalkan ku. Ok fix.

Saat aku berjalan, tak sengaja ku melihat pantulan bayangan ku di cermin. Kulihat tubuhku. Dan, ya ampuuuun…. Aku gendut sekali.

Ku angkat baju ku untuk melihat perutku, ah melar. Lenganku? Sama. Aaaaahhh frustasi saya. Aku mengacak2 rambutku.

Ku mendengar suara cekikikan di belakangku. Dia belum tidur? Dan dia melihatku saat aku mengetahui aib ku? Ck!

Dia bangun dari tempat tidurnya, dan duduk menghadapku. Aku berbalik untuk menghadapnya.

“Kamu baru nyadar ya? Hahaha” ejekanya pada ku.

“Nyadar apa?” Tanyaku kesal.

“Itu, kamu ternyata gendut” jawabnya sambil menunjuk perutku.

Aku menunduk untuk melihat perutku. Tidak buncit, cuma ya lebih besar dikit lah dari punya nya.

“Ga lucu!” Jawabku sambil membalik badanku menghadap cermin.

Saat aku sedang bete2 nya, tak fokus pada apapun, tiba2 aku merasa pinggangku di peluk. Dipeluk olehnya. Saat aku menyadari dia memluk ku dari belakang, sangat erat, aku terkejut.

“Kamu kenapa kaget? Kaya baru pertama aja. Btw, aku cuma bercanda tadi. Dan kamu gausah kwatir, aku suka dengan kamu yang seperti ini, gemes!” Dia berbisik di telingaku, suaranya sangat pelan, hampir berbisik.

“Tapi, aku ini jelek jika gendut seperti ini?” Tanya ku sambil memandangnya melalu cermin.

“Tidak sayang. Kamu lucu. Aku semakin suka sama kamu… Dan cinta..” Ucapnya sambil mencium leher ku.

Dia terus memeluk ku sangat erat dari belakang sambil menciumi leherku. Dia memancing.

“Ka..u mem.. Man..cing kuh Fly?” Tanyaku terbata2 karna kenikmatan yang dia berikan di seluruh leherku.

Dia tidak menjawab, kubalikan keadaan. Aku tidak mau tertindas seperti ini.

Ku balik badanku, untuk menghadapnya. Tanpa basa – basi ku langsung mencium bibirnya dengan lembut, ku hisap bibir bawahnya.

Aneh, sudah sering aku mencium nya, tapi bibirnya selalu manis. Ahahaha.. Aku beruntung.

Ku peluk pinggang nya agar dapat lebih rapat pada tubuhku. Tangan nya kini sudah berada dileherku dan menarik kepalaku agar dapat lebih memperdalam ciuman ku. Dia terlihat liar bukan? Tapi aku suka.

Ku kehabisan nafas, kulepaskan ciuman ku tersebut, menempelkan dahiku, pada dahinya. Kutatap wajahnya dengan matanya masih tertutup.

“Kamu kenapa Fly? Liar sekali” tanya ku dengan nafas tak beraturan.

Tubuhku dangan nya masih menempel saat kami berciuman tadi. Tidak ada yg berubah.

Perlahan dia membuka matanya, menatapku dan tersenyum.

“Kenapa ryy? Aku merindukan mu. Sudah lama aku menahan hasrat ini ry. Aku sangat rindu kamu” jawabnya dengan cepat menarik kepalaku dan menempelkan bibirnya lagi pada bibirku.

Sial! Permainan diambil alih lagi dengan nya. Dia terus bermain di bibirku, sesekali dia menggigit bibirku, lumayan lah…… Lumayan Sakit. Huft.

Ku tarik bibirku paksa dari bibirnya. Saat terlepas, dia memandangku dengan tatapan tanya ‘kenapa?’ Aku mengerti.

“Aku akan memuaskan mu. Itung2 olahraga sekalian diet. Kita langsung main di kasur, Fly” jawabku mendorong nya jatuh ke kasur, dan menimpanya.

Kini aku berada di atasnya.

*informasi aja nih. Fly hanya memakai tanktop Putih yang ketat dan celana pendek putih jenis kain. Dan aku memakai celana pendek juga dan kaos tipis*

Ku cium bibirnya dengan lembut. Ku kibaskan lidahku dibibirnya agar dia membuka bibirnya, Fly ini peka.

Karna dia mengerti maksud dari ku itu, dia membuka bibirnya untuk lidahku dapat masuk. Ku telusuri seluruh rongga mulutnya dengan lidahku, saling bertukar saliva. Dan mengaitkan lidah satu sama lain. Dia benar2 liar malam ini. Ntahlah.

Kuturun menuju lehernya.. Dan mencium lehernya seperti yang dia lakukan padaku tadi. Tapi….

Ciuman ku lebih panas. Aku menyedot dan menghisap lehernya hingga meninggal kan banyak cupang.

Ku tak peduli besok orang akan beratanya apa padanya, ahahahaha. Maaf Barbie.

“Aaahh….. Ryy.. Jang.. Ngan shhhh” pintanya sambil mendesah. Kusuka desahan nya.

Ku tak pedulikan, kuterus mencium lehernya sampai merah2 banyak sekali.

Saat sudah banyak tanda cium disana, ku beralih mencium dadanya yang empuk, tak lupa kutinggalkan cupang.

Saat aku mencium dadanya, tanganku memasuki celana pendek dan menyentuh celana dalam nya. Sudah basah saja.

“Kau sudah basah Fly” ucapku sambil tersenyum.

Dia memukul kepala ku. *adaw sakiitt :'(

“Sudah hentikan!” Ucapnya sambil mendorong tubuhku. Aku terdorong kesamping nya. Kutatap wajahnya.

Mungkin dia mengerti dengan tatapan ku itu. Dia berkata.. “Aku memang menginginkan nya, ry. Tapi, kamu main nya ga pake aturan. Lihat, leher dan dadaku sudah merah2 kamu hisap.

Apa yang akan aku jawab besok pagi klw papih atw mamih lihat?” Ucapnya sambil mengusap pipi ku.

Aku tak menjawab. Ku buang wajahku dan berbaring membelakanginya. Kzl wa!

Tadi yang mulai siapa yang hentiin siapa. Ck!

Dia memelukku lagi. Dan berbisik… “Besok aku mau kamu lebih rapi main nya. Terima kasih yaa, ry” ucapnya mencium pipiku dan tertidur sambil memeluk tubuhku.

Saking nyaman nya pelukan nya, aku pun tertidur dengan ciuman nya.

*Keesokan paginya*

Aku terkejut dengan posisi tidur kami. Sekarang aku yang memeluknya. Dia tertidur dengan kepala nya tenggelam di leherku, aku memeluknya.

Tak apalah, mungkin tadi malam aku tak benar2 kesal padanya, lagi tidur saja aku masih memeluknya. Kulihat lehernya dan dada nya masih merah seperti semalam.

Kubangunkan dia dengan ciuman di dahinya. Saat kucium dia terbangun menatapku dan tersenyum.

“Pagi, Ryy”

“Pagi, My Barbie” ucapku tersenyum.

“Jam berapa sekarang?” Tanya nya.

“Jam 6 pagi” jawabku.

” Oh god! Kita telat. Ayo mandiiiii!!” Ucapnya berhamburan berdiri dari tempat tidur dan menarik tanganku.

Ah! Kenapa terburu2 sekali? Biasa aja! Btw, saat dia melompat tadi, jidatnya membentur bibirku, kurasa gusi ku berdarah.

“Kamu kalo lompat kira2. Bibirku sakit kami hantam dengan kepala mu” ucapku sambil memegang bibirku.

“Eh? Masa sih? Coba kulihat?” Ucapnya sambil mendekat kearah ku.

Dia melihat bibirku berdarah. Langsung di hisap denga bibirnya. Morning kiss. Anggap sajalah begitu.

“Nah, sudah. Sekarang ayo mandi!” Galak rupanya Fly ini yaaaa.

“Jangan menarik ku! Aku bisa sendiri.” Ucapku sambil berjalan kearah kamar mandi dan meninggalkan dia di kamar.

Encore.

Oke, kayanya sekarang mata ku udah beneran ngantuk, tutup aplikasi & waktunya berlayar ke alam mimpi. Suka baca, ngga suka lewatin ajh.. (No Lebay)

1 komentar:

  1. Dafabet Link - T-shirt, Hoodie, T-Shirt, T-Shirt | Thakasino
    dafabet link 1xbet dafabet link dafabet link dafabet link dafabet link dafabet link 퍼스트 카지노 dafabet link dafabet link dafabet link dafabet link dafabet link dafabet link dafabet link dafabet

    BalasHapus

Jangan bawa2 link yg berbahaya, serem tau!!