Biarkan cerita ini mengendap dalam sebuah memori ingatan yang takkan terlupa menjadi sejarah kenangan indah bahwa dalam hidup ku pernah ada kamu.
Pagi seperti biasanya, mayu langkahkan kaki menelusuri lorong lorong koridor sekolah menapaki jejak menuju kelas.
Saat itu hanya ada beberapa siswa yang hilir mudik berjalan santai menuju kelas masing masing.
Terik matahari yang mulai meninggi. Namun, pagi itu tampak sepi. Langkah nya yang perlahan berjalan santai agak lambat seakan akan tak berpijak lagi pada sang bumi.
Tibalah mayu dikelas hanya seorang diri lalu segera duduk dikursinya yang berada di pojok belakang. Matanya agak terlihat sembab, sipit seperti anak cina. Tanpa kata hanya diam dalam berjuta bahasa.
Namun matanya yang berbicara dengan apa yang telah terjadi, matanya sekali lagi menerawang waktu itu, sebelum terjadi sesuatu yang membuatnya jadi seperti ini, seperti kehilangan arah untuk hidup.
Seakan bila awan mendung yang berada di langit yang memuntahkan air matanya tak lagi menghadirkan cahaya cerahnya mentari, bahkan di saat air mata langit mulai mereda menetespun tak akan bisa ditemui lagi pelangi, serta waktu pun mungkin tak terasa berjalan lagi.
Dan satu hal yang ingin mayu inginkan hanyalah ingin pergi bersamanya... menyusulnya....
“ huft “ hela nafas mayu.
Masih jelas memori ingatan seperti apa masa masa indah bersamanya, semua tampak begitu indah, keceriaan yang menghiasi kebersamaan mereka, dan apabila ada duka yang menghampiri tetap akan hadir keceriaan lagi.
Rizky, satu nama yang telah beberapa tahun belakangan ini mengisi hari hari yang ia lalui.
Tapi seketika ibarat pelangi tertutup kabut awan kelabu tanpa pernah lagi warna warna itu muncul, semenjak bermula satu minggu lalu dimana hari itu telah terjadi sesuatu pada kekasihnya.
Rizky mengalami sebuah kecelakaan tertabrak bus yang sedang melintasi jalan yang mengakibatkan seketika itu juga menghembuskan nafas terakhir, pergi berada kealam yang berbeda.
Rizky telah pergi untuk selamanya tanpa pernah ada kesempatan untuk kembali.
Tanpa mayu sadari, dua sosok cowok sedari tadi telah memperhatikan nya, salah satu dari mereka menghampiri sementara yang satunya masih tetap berdiri memantau dari kejauhan.
“ hai ! “ sapa cowok misterius menghampiri Putri.
Tersentak dari lamunan, mayu menatap asal suara dan tanpa di sadari, satu sosok cowok telah berada duduk disampingnya.
“ kamu siapa ? “ mulai berbicara , Tanya mayu yang agak terkejut akan kehadiran cowok itu.
Sambil tersenyum cowok itupun menjawab. “ aku Dion, kamu tentu sangat mengenalku Mayu. “
Tersentak dari satu sosok yang berada di sebelahnya itu, Mayu berusaha mengingat
“ siapa dia? mengapa bisa mengenal ku ? “ Tanya nya pada dirinya.
“ ah entahlah ! “ Mayu pun membuyarkan fikirannya seakan ingatannya buntu untuk mengingat ingat apapun yang ada.
“ aku mengerti perasaan mu, kehilangan itu satu hal yang menyedihkan. “ ucapnya lembut
Mayu merasa heran dengan sosok cowok tersebut. Seakan cowok itu tahu semua tentang dirinya.
“ Tapi siapa ? “ satu tanda Tanya yang muncul di dalam benak Mayu.
“ apa yang harus kamu mengerti tentang aku ? diri ku dan keadaan ku ? “ ucap Mayu agak sinis.
“ karena aku sama seperti mu May. Aku pun kehilangan ! “ raut wajah Dion berubah muram, ia menunduk, dan mulai bercerita lagi.
Sontak membuat Mayu menjadi merasa bersalah atas ucapan yang baru saja ia lontarkan.
“ aku juga seperti mu May, aku juga turut merasakan apa yang Ia rasakan, kehilangan..... ! aku tak bisa mengelak kenyataan. takdir memang terkadang tak seirama dengan apa yang kita inginkan.
Aku tak bermaksud meninggalkannya. Andai dia tahu, aku tak sanggup melihat Ia menangis. Ingin aku memeluknya, menenangkannya, menghapus kesedihannya dan satu hal yang aku ingin lakukan.
Aku ingin membuat Ia tersenyum. Tapi, hal itu tak bisa tuk aku lakukan untuknya. Sikapnya seperti kamu saat ini May, Membuat aku tidak tenang meninggalkannya pergi jauh ! “ ucap Dion bercerita menerawang lurus kedepan.
“ kenapa kau harus meninggalkannya, jika kau tak ingin melihat kesedihannya ?. “ Tanya Mayu merasa heran.
“ May, kau tentu akan mengerti dengan sendirinya maksud dari kata yang baru saja aku lontarkan. “ nada Dion yang misterius.
Tampak dari kejauhan satu sosok cowok yang melihat Mayu dan Dion. Ia ingin rasanya pergi mendekat menghampiri lalu memeluk Mayu, ada rasa kesedihan yang memilukan melihat Mayu yang seperti itu.
Namun dari luar muncul dua cewek masuk kekelas yang sedang tengah berbincang bincang satu sama lain. Melihat Mayu yang sedang duduk, mereka pun menghampiri.
“ Mayu ! “ sapa Shesil lalu mendekat menghampiri.
Sontak Mayu pun tersentak dan memandang mereka.
“ kamu yang sabar ya, gak terasa sudah satu minggu kamu baru masuk ke sekolah. Kami kangen sama kamu, tau...!. “ ucap Novita agak centil mencoba menghibur sambil memeluk sahabatnya itu.
“ gak ada yang kan abadi May ! meski dia telah tiada, percayalah ! dia pasti gak akan inginkan orang yang Ia tinggalkan seperti kamu ini, murung gak habis habisnya ! masih ada warna lain dari cinta yaitu kita sahabat kamu. “ Ucap Shesil secara hati hati berusaha menghibur.
“ iya ayy, mungkin aku hanya belum terbiasa dengan keadaan seperti ini. “ ucap Mayu menenangkan diri.
Teringat akan sosok Dion. Ia menelusuri sudut pandangnya kesegala arah. Tampak bingung raut wajahnya mencari cari satu sosok yang beberapa waktu lalu menemani nya dan secepat kilat tanpa disadari dengan waktu yang bersamaan datangnya Sesil dan Novita masuk kekelas menghampiri.
Sosok Dion telah raib, ditelan bumi hilang entah kemana. Meninggalkan tanda Tanya yang menggantung.
“ ada apa May ? apa yang sedang kamu cari ? “ Tanya Shesil agak heran.
“ aku mencari Dion, Sil ! tadi sebelum kalian berada di sini, dia ada. Kalian ada gak ngeliat dia pergi ? “ Tanya Mayu.
“ Dion ? siapa dia ? kita hanya bertiga dikelas ini, gak ada yang lain. “ jawab Shesil.
“ ye…….. kamu ini May, minum nya semalem maboknya sekarang ? gak lucu deh,,,,, masih pagi tau ! “ celoteh Novita.
Mayu tak menghiraukan ocehan Novi, ia malah merasa bingung, heran dan terus berusaha mencari sosok Dion yang misterius. Datang secara tiba tiba dan pergi tanpa di duga.
Mayu melangkahkan kaki keluar teras kelas dari kejauhan ia melihat Dion dan satu sosok cowok, mereka menoleh kearah Putri dengan memandang tanpa ekspresi.
Tak ada tawa maupun air mata. Tatapan yang tak bisa dijelaskan. Perlahan sosok mereka pergi semakin menjauh menghilang di lorong lorong kelas.
“ hei ! “ sapa Novita mengejutkan.
“ oh ya, kenapa ? “ Mayu terkejut.
“ masuk yuk, ada sesuatu yang pengen aku sampein nih... “ menarik Mayu yang di teras luar menuju kedalam kelas.
“ Mayu. “ dengan hati hati kini Novita berkata. “ dua hari yang lalu, teman yang di bonceng oleh rizky meninggal setelah koma beberapa hari di rumah sakit akibat kecelakaan itu. “
“ apa ? “
Mayu tak mengetahui tentang hal itu, yang Ia tahu hanyalah kekasihnya. Ia shock pada berita meninggalnya kekasihnya. Semenjak saat itu tak ada lagi yang ia tahu, Ia hanya mengurung dirinya di kamar tanpa mengetahui lagi tentang dunia luar.
Baru seminggu setelah kejadiaan itu Mayu pun berhenti menyendiri dan hingga tiba saat ini baru melangkahkan kaki kesekolah.
“ temannya itu sama seperti kamu May, Ia punya kekasih. Dan seperti sama yang kamu rasa. “ sambung Novita bercerita lagi.
“ aku gak tau tentang temannya itu Nov, siapa namanya ? “ tanya Mayu masih dalam berduka
“ seingat aku Ion gitu deh namanya… aku juga kurang tahu banyak sih, tapi ets….. tunggu bentar ! “ Novita mengeluarkan hanphone dari saku bajunya lalu mengotak atik dan memperlihatkan sebuah foto dan menunjuk salah satu dari mereka yang ada didalam foto itu.
“ ini dia “ telunjuk tangan Novita menunjuk satu sosok yang ada didalam foto tersebut.
Oo..o…,, Mayu sontak lagi lagi terkejut, hari yang aneh penuh dengan kejadian yang membingungkan dengan misteri teka teki penuh tanda Tanya.
Foto yang di tunjuk oleh Novi tak lain ialah Dion yang baru beberapa waktu lalu hadir disini menemui nya. Sosok yang misterius meninggalkan tanda Tanya di kepala Mayu kini sudah terjawab siapa dia.
Mayu hanya menahan air mata yang seakan memang telah habis terkuras kering tak berair. Terang saja, hal ini yang membuat matanya sembab.
Keadaan hening walau secara normal suasana saat itu telah riuh. Tanpa di sadari bel pun telah berbunyi menandakan jam pelajaran pertma akan segera di mulai.
*****
“ aku juga seperti mu May, aku juga turut merasakan apa yang Ia rasakan, kehilangan..... ! aku tak bisa mengelak kenyataan. takdir memang terkadang tak seirama dengan apa yang kita inginkan.
Aku tak bermaksud meninggalkannya. Andai dia tahu, aku tak sanggup melihat Ia menangis. Ingin aku memeluknya, menenangkannya, menghapus kesedihannya dan satu hal yang aku ingin lakukan.
Aku ingin membuat Ia tersenyum. Tapi, hal itu tak bisa tuk aku lakukan untuknya. Sikapnya seperti kamu saat ini May. Membuat aku tidak tenang meninggalkannya pergi jauh ! “ Ucapan Dion yang pagi tadi masih terngiang di telinga Mayu.
Entah mengapa, seakan kata kata itu menyiratkan punya pesan tersendiri untuk nya.
Mayu melihat bintang dari jendela kamarnya menyendiri terus memandangi langit.
“ engkau pasti berada di antara bintang itu, Riz. “ ucap Mayu.
Tatapan yang merasakan kesepian. Rasa kehilangan itu sampai detik ini pun masih terasa. Baru saja mereka bersama sama tertawa namun karena waktu, kini Rizky pun telah tiada.
Malam pun semakin larut. Jam dinding telah menunjukkan pukul dua dini hari. Namun rasa kantuk belum juga menyerang mata.
Mayu masih menatap langit dengan tatapan hampa terpaku menerawang dimensi lalu saat saat indah bersama Rizky sang kekasihnya.
Hingga ia pun mulai lelah, beranjak menutup jendela lalu merebahkan badannya di kasur dan mulai berkelana kealam bawah sadarnya.
Saat itu di mimpinya, Mayu tengah berada di taman yang indah, tampak sebuah telaga dan ada sebuah kursi kecil di tepi telaga, tampak satu sosok cowok yang tak asing lagi bagi nya.
Mayu sangat mengenalnya. Ya, itu adalah Rizky kekasihnya. Ia pun berlari menghampiri rizky yang menyambut kedatangan Putri dengan sunyuman.
“Sayang.... aku merindukan mu, aku kesepian tanpa kehadiran mu.” Sapa manja nya sambil memeluk Rizky.
“ sayang, aku juga merindukan mu.” Membalas pelukan.
“ sayang, aku tak ingin melihat kau larut dalam kesedihan, maukah kau berjanji satu hal untuk aku ? Tanya rizky.
“ apa itu ? “
“ aku ingin kau selalu tersenyum meski tanpa ada aku menemani mu di samping mu sayang ? berjanjilah pada ku jika kau memang mencintai ku. “ ucap lembut rizky.
“ aku tak bisa Riz, aku tak bisa !. “ air mata Mayu perlahan mulai menetes.
“ kamu pasti bisa ! mengertilah tentang hidup. Sadari keadaan ! apa yang ada di dalam hidup ini hanyalah sebuah titipan, tanpa kita sadari, Tuhan bisa saja mengambilnya. “ kata rizky lembut menjelaskan.
“ apa ini memang harus aku lakukan Riz ? “
“ iya sayang, tersenyumlah. Aku akan tenang berada diatas sana. Percayalah, aku selalu mengingatmu. Aku akan merasa sedih jika kau selalu menangis karena kepergian ku. Aku ingin kamu bisa jadi sosok yang tegar meski tanpa aku.
Memang aku tak inginkan adanya perpisahan di antara kita. Namun, waktulah yang telah memanggil ku sayang…”
Dengan berat hati “ Riz, aku akan mencoba ! .” ucap Mayu sambil berusaha menampakkan senyumannya.
“ aku ingin hati mu rela agar aku bisa tenang sayang. “ kata Rizky.
Dari telaga itu, berlabuh sebuah kapal besar entah berasal dari mana.
Tampak di atas kapal terlihat Dion yang melambaikan tangan kearah Mayu dan Rizky.
“ sayang aku akan pergi, waktu ku telah menjemput ! ingat pesan ku.”
“ aku ingin ikut bersamamu Riz. Jangan tinggalkan aku,..” rengek Mayu.
“ jangan sekarang sayang, percaya yakinkan aku di sana akan selalu menunggu mu.” Rizky kecup kening Mayu sebelum beranjak melangkah kan kaki kekapal.
“ sayang, biarkan aku tenang diatas sana tanpa kau usik dengan kesedihan mu karena aku. “ ucap Rizky terakhir kalinya.
Kapalpun perlahan menjauh membawa Rizky dan dion pergi, ada rasa enggan di hati namun Rizky tak bisa berbuat apa apa terhadap keadaan. Ada tampak kesedihan diraut wajah nya.
Sementara itu Mayu dari pinggir telaga terus menerus memanggil manggil namanya
“ jangan tinggalkan aku Riz…… jangan ……….! “ terus saja berteriak hingga Mayu pun tersadar terbangun dari mimpinya itu.
Tampak sepucuk surat telah tergeletak berada di sampingnya. Surat yang entah dari mana, ia pun membuka untuk segera membacanya.
*****
Mayu,,,,,
Terus tampakan selalu senyum mu untuk ku……… Ku tak kan ingin air mata mu menetes memancarkan kesedihan karena diri ku…..
Aku memang bukan jodoh mu di dunia ini, yakinkanlah ada sesuatuu yang lebih indah dari aku di depan sana menunggu untuk mu……..
Aku mungkin bisa pergi meninggalkan mu……
Tapi tidak cinta ku….
Cinta ini akan tetap ada menanti mu di alam sana…..
Forever
(Rizky)
****
Beberapa hari kemudian, Mayu tak menampakkan raut wajah yang kusut seperti kaset kusut, murung tak menentu. Karena satu janji untuk mengenang cintanya. Tak ingin menampakan kesedihan itu lagi untuk Kekasihnya.
Biarkan cerita ini mengendap dalam sebuah memori ingatan yang takkan terlupa menjadi sejarah kenangan indah bahwa dalam hidup ku pernah ada kamu.
“Senyum ini selalu ku persembahkan untuk mu… persembahan ku yang terakhir atas cinta kita. Aku ingin kau tenang berada di alam sana.”ucap dalam hatinya tulus.
Sambil menatap langit dan tersenyum Putri pun berkata lagi “ riz, kau bingkisan terindah yang pernah di titipkan Tuhan untuk ku”
Dari kejauhan di atas sana rizky membalas senyuman Mayu.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan bawa2 link yg berbahaya, serem tau!!