Kamis, 16 Oktober 2014

Jelous Part II : Diary Fly.

Buku Harian Fly ~ “Aku tidak mau mencium mu, kamu belum mandi. Kamu juga belum gosok gigi.. Jorok!” Jawabku sambil menarik tubuhku darinya."


Matahari mulai Menunjukan telah berada di ufuk tengah. Hawa panas pun sudah mulai menyerang tubuh. Padahal baru jam 12.00 siang.

Aku mengerang, di bawah selimut yang ku pakai untuk menutupi tubuh ku dan tubuhnya.

Btw, badan ku pegel gara-gara tadi pagi yang menuruti ajakan orang yang disebelahku.

“Eerrgh… Aduh, sakit sekali badanku..” Aku perlahan membuka mataku yang susah untuk menyesuaikan dengan sinar matahari yang masuk melalu Ventilasi kamar.

Kulihat orang disebelah ku. Masih tidur. Saat mata sudah terbiasa dengan sinar mentari pagi, kulirik dia yang tidur menghadapku. Haha.. Mukanya lucuuukk. :*

Kudekati bibirku pada telinganya, lalu berbisik..

“Selamat siang Utary ku sayang..” Lalu kucium pipi nya yang mbem kalo kata anak generasi sebelah mah. (Ga boleh sebut merk)

Dia tidak bergeming.. Mungkin dia lelah. Haha dia K.O di ranjang rupanya. Ya jujur saja, badan ku lelah sekali, dan pegel.

“Ryy..” Ku panggil lagi dia sambil ke elus2 pipinya itu.

“Hmm… Kenapa Fy?” Jawabnya tak membuka mata dengan suara lemah tidak sadarnya.

“Sudah siang, sayang. Ayo bangun! Ini hari minggu. Ga boleh males. Come on, baby. Mandi!” Ajak ku dengan suara lembut sambil menariknya. Badan nya keras. Gapapa, yang penting dia keren. Dan lucuk :* emesh.

“Ntar aja. Aku capek, kamu duluan aja.. Ngantuk Putri cantik” Jawabnya sambil menutup Selimut pada wajahnya.

Aku mendengus kesal. Haaaahh…. Susahnya membangunkan dia.

Kudengar ada suara grasak grusuk dibawah, seperti ramai sekali.

‘Anak anak clown ngapain pada kesini?’ Batinku.

Kuberanjak dari tampat tidur untuk turun kebawah mengambil air minum dan melihat mereka yang baru saja datang(?) Atau dari tadi. Ntah lah. Aku haus mungkin…

Saat ku menuruni kasur, Utary menarik ku dan aku terjatuh di atas tubuhnya. Matanya masih belum terbuka. Wajah ku dan wajahnya sangat dekat. Hanya terpaut 5 cm saja kayanya. Soalnya ku ndak ngukur-_- kira2nya segitulah.

Diam. Aku diam menunggu apa yang mau di lakukan.

“Kamu ngigau ya?” Tanyaku.

“Give me a Afternon Kiss, Putri cantik” bisiknya.

“No!” Jawabku cepat.

Seketika ia membuka matanya dan menatap mataku. “Why?”

“Aku tidak mau mencium mu, kamu belum mandi. Kamu juga belum gosok gigi.. Jorok!” Jawabku sambil menarik tubuhku darinya.

Saat aku bernjak pergi. Dia menariku lagi dan menindihku.

“Ryy, badanku sakit..” Rintihku.

“Maaf, putri cantik. Ini hanya sebentar..” Jawab nya sambil menyingkirkan rambut yang menyibak ke wajahku.

“What are you doing?” Tanyaku sedikit gugup. Sangat gugup. Errrrr

“Kamu dan aku kan sama2 belum mandi, belum gosok gigi juga.. Iya kan?” Tanya nya. Aku diam saja menatap nya.

“Jadi gapapa dong, aku mencium mu..” Lanjutnya.

Bibirnya sekarang telah berada dibibirku. Dasar!

“Mhh.. Shhh… Ryyy..”

“Teruslah mendesah, Fly”

Aku mendorong nya. “Oke cukup!” Wajahnya terlihat murung.

“Di bawah rame sama anak anak clown ryy, kita harus turun..”

“Biarkan saja mereka, Fly..” Jawabnya.

“Tidak bisa! Apa yang mereka fikir tentang kita kalo mereka tau kita di kamar ga keluar2?” Tanya ku tegas.

“Hsss.. Ya sudah. Kamu saja. Kalau mereka tanya, bilang saja aku belum bangun” jawabnya sambil menarik seluruh selimut menutupi tubuhnya.

Ah anak ini. Ngambekan. Hatinya tidak sekeren Tubuhnya yang menggoda. Huft.

Kutarik selimut yang menutupi wajahnya. Dan langsung ku cium tepat dibibirnya lagi……

“Mandilah. Dan turun kebawah ya..”

***

Saat selesai mandi, ku mengikat rambutku. Ku berjalan menuruni anak tangga dan berbelok menuju dapur. Di dapur ku melihat kak Mamah. Ngapain sih?

“Pagi Maaahh..” Sapaku Sambil membuka kulkas dan mengambil air dingin.

“Ini siang Flyy…” Jawabnya tanpa menolehku.

“Ups.. Hehehe.. Maaf Maah..” Jawabku malu lalu meminum minumanku.

Belum selesai aku meminum minumanku, Justine Berjalan mau melewati ku (kukira begitu) dia berhenti dan berbisik pelan ditelingaku.

“Gerai saja rambut kamu ka, Fly! Banyak sekali Cupang di leher kamu” Bisiknya pelan.

UHUK! Seketika aku tersedak. Maluuu. Malu sekali ketauan sama ade sendiri. Langsung kubuka ikat rambutku dan Bercermin.

‘Errrr.. Utaryyyy!!’ Geram ku.

Justine berjalan, setelah beberapa langkah melewati ku dia kembali menghadapku dan bicara.

“Oh iya. Bangunin Cece Utary. Bilangin, Anak2 lain pada dateng mau ngajak jalan2 Ke Pantai. Mereka udah pada nunggu.”

“I.. Iya ..” Jawabku gugup. Masih malu.

***

Aku Menuruni anak tangga bersama si Leader keren yang sudah mandi. Mereka menuju tempat dimana anak2 berkumpul.

“Utary! Fly! Ditungguin juga daritadi…” Girang Novita yang melihat kedatangan kami. “Yuk.. Berangkat!” Lanjutnya.

‘Syukurlah mereka ga menanyakan yang aneh2′ batin ku.

“Kok cuma segini?” Tanya Utary.

“Apanya?” Tanya Novita lagi.

“ Yang lain kemana?” Tanya Utary lagi.

“Yang lain pada sibuk. Ada urusan nya masing2 lah..” Jawab Meldha sambil memainkan Hp nya yang disebelahnya telah duduk Shesil yang memperhatika nnya.

For Your Information saja! Disini ada Justine, Meldha, Maya, Novita, Rena, dan Shesil loh! Eeng Ingg Eeng~

“Sudah siap kan semuanya?” Tanya Justine yang sedari tadi memperhatikan kami berbicara.

Kami semua hanya menangguk. Beda dengan Novita, Meldha, dan Rena.. “LET’S GO GUYS!!!!” Sambil ngibrit masuk kemobil yang Mba Emil Bawa.

Saat Semuanya telah Berjalan duluan keluar rumah, Fly dan Utary Masih berdiri di Tempat. Saat Utary mulai berjalan, Aku menarik tangan nya dan mendekatkan Wajahnya ke telinga. Terlihat seperti… Aku mencium pipi Utary.

‘Ck ah! Masih sempet sempet nya…’ Batin Justine menoleh kearah Kami berdua.

“Aku ga mau kamu jauh-jauh dari aku. Ingat itu!” Ancam ku pada Utary.

“Iya, Fly. Kamu tenang aja..” Jawab nya seraya mencubit Pipi ku yang lembut pingin di kenyot kenyot saja. Ah iya! Dia mah udah sering.

“Hey, kalian! Cepatlah!” Pekik Justine dari arah pintu yang menunggu mereka berdua keluar karna Justine mau Ngunci Pintu-_-

***

Kami membawa 1 Mobil. Y diisi Oleh, Mba Emil sebagai supir, meldha, Novita, Rena, Shesil, justine, Utary, aku, tapi Ntahlah. Lupa lg aku, *ga penting jg lh.

Aku yang duduk disebelah Utary sambil terus menekuk wajah. Bete. Kesel. Sebel. Masih kesel sama Shesil. Hih!

Utary yang juga rupanya merasakan yang sama. Beteeeeee!!! Masih ga enak soal semalam.

*Saat di Pantai*

Anak2 langsung pada nyebar ngga tau pada ilang kemana, bingung pada punya ilmu halimun kalii. Tiba2 bisa langsung pada ngilang gitu aja.

Ntah bagaimana jalan ceritanya, tiba2 saja kami terpisah. Berdua2. Utary dengan Aku tentunya.

Karna sedari tadi Aku ga melepaskan Genggaman ku pada Lengan nya.

Kami Berdiri menunggu jajanan yang kami pesan selesai. Setelah dari tadi Mencari2 kemana bocah2 lain dan tak menemukan mereka, Utary mengirim pesan pada semuanya untuk berkumpul kembali di Tempat dan waktu yang sudah ia tentukan.

Dan Di reply “Yes” oleh semua.

“Ryy, Aku mau ke Wc..” Kata ku sedikit berbisik.

“Ya udah Fly, kamu kesana aja sendiri berani kan? Aku mau nungguin ini, kan belum selesai..” Jawab nya santai bak di pantai. Uhuy. *emang beneran lg di pantai dudulz :'(

“Hsss tapi… Ya udah deh..” Aku tidak tahan lagi. Udah males berdebat sama Utary, ya sudah. Sendirian sajalah.

Dengan Kekuatan Bulan Aku Akan Menghukum mu, *Ups salah'.

Aku berlari dengan sangat kencang menuju Toilet. Karna Barbie Mau pipis. (Apadeh ini kata-katanya)

Memasuki toilet yang kosong dan memasuki lagi bilik Wc. Saat sedang buang air kecil, Aku mendengar sesorang memasuki Toilet. ‘Palingan orang(?)’ Pikir ku.

Sudah selesai dengan bagian nya. Aku keluar tanpa melihat siapa yang sedang beridiri didepan nya. Saat dia melihat sosok itu dari belakangku sedikit kaget.

‘Ngapain Cewe berdiri disini?’ Batin ku.

“Eehh! Maaf…”

Mendengar suara ku. Orang itu membalikan badan nya.

“Loh Fly?”

“Rena? Daritadi kita mencari kamu dan yang lain nya. Kalian kemana aja? Ayok gabung!” Ajak ku ke Rena.

“Haha.. Aku juga mencari kalian semua. Untung bertemu dengamu. Oke. Tunggu sebentar.. Aku mau pipis..” Jawab dia sambil masuk kedalam Wc.

Aku hanya mengangguk dan menuju Cermin untuk memperbaiki Rambut ku.

Utary Yang duduk menunggu sambil Mengunyah popcorn yang tadi dia beli melihat Aku dan Rena jalan Berduaan sambil gandengan tangan dari kejauhan.

Popocorn yang dari tadi dia pegang seketika dia remas hingga tumfeh2 isinya. Dan habis. Ya owo, Berbie Belum mamam udah dihabisin aja. Ditumpahin lagi. Utary kzl!

“Fly.. Kok kalian bisa berdua?” Tanya dia Denga tone yang dia buat sebiasa mungkin. Panash sebenernya!

Aku menjelaskan semuanya. Dan Tary mengerti walau hatinya pun belum menerima. Dia menarik ku berdiri disebelahnya.

“Ryy..”

“Apa?”

“Popocorn nya mana?” Tanya ku.

“Sudah habis! Aku makan! Aku laper! Kamu lama sih.. ” Jawab nya sedikit Jutek.

Rena yang Melihat itu berinisiatif untuk membeli popcorn lagi. Untuk nya dan sekalian aku karna dia melihat ku ingin makan popcorn tapi keburu habis.

“Ya udah Ve.. Yuk kita beli lagi..” Ajak Rena yang tidak melirik Utary saat menjulurkan tangan nya kepada ku.

Utary yang melihat itu dengan Sigap menahan tangan ku yang baru saja terangkat untuk menggapai tangan Rena.

“Eh, engga usah. Biar gue aja yang nemenin Fly. Punya lu biar gue juga yang beliin. Lu tunggu sini..” Ucap nya sambil menarik tanganku dan meninggalkan Rena di tempat.

Rena tidak berpikiran kalo2 Utary Cemburu. Dan Rena pun ga ada maksud buat Utary Cemburu. Dia menganggap semua berjalan Normal seperti biasanya. Padahal, ada sesuatu yang tidak wajar disitu. Hmmm

“Tine.. Itu kak Utary dan kak Fly! Samperin yuuukk…” Ajak Meldha yang berjalan dengan Justine ga sengaja melihat Kami yang sedang berdiri membeli Popcorn.

Justine membisikan sesuatu ketelinga Meldha. Dan Meldha pun mengangguk Mengerti. “Sip! Yuk!” *iiihhhh dasar bocah tengil :'(

“Pak! Popcorn nya 2 ya. Kita duluan aja pak. Ini kakak2 kita.. Mereka biasa ngalah” Ucap Justine yang diangguki oleh Meldha.

Si bapak tukang popcorn menatap Utary. Dan Utary hanya mengangguk. Aku tidak bergeming hanya tersenyum melihat kelakuan Justine dan Meldha.

“Tine.. Mel.. Yang lain Mana?” Tanya Utary.

“Gatau Ce. Di bawa paus akrobatis trus menembus awan berlapis lapis kali!” Jawab Justine.

“Eh itu Mba Emil sama Shesil..” Ucap Meldha yang melihat Mba Emil dan Shesil lewat jalan berdua melompat2. Ngapain lah-_- *kumat kali pikun nya.

“Wah! Pak Popcorn nya 2 ya! Abis mereka kita pak!” Ucap Mba Emil yang dateng2 sudah nyerocos.

Utary Melihat kelakuan Mba Emil semakin sebel di skip lagi. *Mentang" gw jadi ade, seenaknya nyabet antrian. Paling gitu mikirnya.

“Mba, daritadi aku dulu Mba.” Ucap Utary.

“Udah sih Ry, Ngalah nape dah sama mba sendiri..” Ucap Shesil tanpa menoleh ke Utary.

‘Errr… Tapi ngga gitu juga kaleeee!!!’ Geram Utary.

Aku yang melihat Utary seperti ingin nyerocos seperti petasan buru2 Menggenggam tangannya Dan menenangkan nya.

Saat Utary menoleh pada ku, Aku tersenyum. Hati Utary pun adem.. Cieeee :*

“Udah ah! Pacaran Mele.. Siniin kak fly nya. Biar duduk sama kita aja. Cece Utary tungguin popcornya. Kasian kak Fly capek..” Bisik Justine ditelinga Utary yang juga didengar aku sambil melepaskan tangan kami lalu menarik ku untuk duduk tidak jauh dari tempat kami Beli popcorn.

Aku yang ditarik oleh 2 bocah tersebut hanya mengikuti mereka dengan sebelumnya memberi senyuman semangat pada nya.

‘Arrghh! Justine! Meldha! Kalian tidak bisa melihat gue adem?! Selalu menjadi perusuh..’ Batin Utary

Saat Utary berbalik melihat kepada si bapak2 tukang popcorn.. Tetiba Mba Emil Berbicara..

“Pak.. Ini semua yang bayar dia ya pak! Termasuk 2 yang tadi..” Ucap nya sambil menunjuk Utary lalu Melongos pergi.

‘AH SHIT! Apa-apaan mereka semuaaa?!’ Geram Utary.

Hatinya sudah panas gara2 Rena, sekarang 4 orang ini yang membuat dia terganggu dan sangat mengganggu. Kzl Utary.

***

Semua Telah berkumpul, dan bersiap untuk pulang.. Rena dan Shesil yang meminta izin untuk pulang duluan karna ingin mampir ke toko buku. *Ngga tau mau ngapain tuh bocah dua.!!

***

“Kak Utary.. Kak Fly.. Mau kemana?” Tanya Meldha yang duduk disofa melihat Utary berjalan cepat ke kamar yang disusul aku di belakang nya.

Utary sama sekali tidak menjawab atau menoleh. Aku yang sadar kalo nama ku disebut pun menjawab.

“Emm.. Kaka ke kamar dulu yaa.. Kak mau istirahat. Hehehe..” Jawab ku yang lalu berjalan mengejar Utary yang sedari tadi Diam saat dimobil.

Kedua Bocah itu Lalu meng-iyakan saja apa yang dikatakan ku.

“Udeh Mel, Biarin aja. Palingan juga Cece Utary lagi ngambek sama kak Fly gara2 tadi kak Fly jalan ber2 dengan kak Rena gandengan tangan..” Bisik Justine.

“Tau. Biarin aja aah. Palingan mereka mau ‘itu’ lagi..” Ucap Meldha sembarangan.

“Itu apa?” Tanya Mba Emil polos. *Ga bagaimana critanya tau tiba" tuh manusia udh ikutan gabung.

“Ya ‘itu’. Mba emang ga liat.. Leher Fly tadi Merah2 banyak gitu?” Tanya Meldha yang kali ini sudah menatap Mba Emil serius.

“Liat. Itu juga palingan digigit nyamuk kan?”

“Yaelah Mbaaaaaa-____-” Ucap Keduanya.

“Iya digigit nyamuk. Nyambuk Gede berwujud manusia!” Ucap Meldha yang sebel sama Mba Emil karna ga ngerti2.

Dan Mba Emil bertanya terus menerus hingga keduanya bosan dan sepakat untuk tidak menjawab apapun yang ditanyakan Mba Emil.

*

Aku masuk kamar lalu mencari Utary dimana dia berada.

Aku Melihat Utary Yang berdiri di balkon kamar melihat kendaran yang berjalan berlawanan arah. Entah kemana pikiran nya.

“Ry.. Kamu kenapa?” Ucap ku sambil memeluk nya dari belakang.

“Kamu ngapain disini? Disini dingin..”

Utary tidak menjawab. Dia terus menatap pada langit dan membiarkan tangan ku melingkar diperutnya dengan Kepala ku bersandar di punggunganya.

“Ryy..-“

“Kamu sengaja ya Fly? Sengaja mau membalas ku?” Tanya Utary memotong perkataan ku.

Aku yang bingung dengan apa yang di tanyakan nya menganggkat kepalanya dan beratanya..

“Maksud kamu?”

“Kamu sengaja Jalan dengan Dia, Duduk Disebelah dia sedangkan aku membeli popcorn untuk kamu. Kamu malah enak2an sama dia! Kamu mau membalasku?”

Kini Aku melepas Pelukan ku dan berjalan kesamping nya lalu menatapnya.

“Dia? Rena maksud kamu?”

“Menurut kamu?”

“Ryy, aku ga ada pemikiran buat membalas kamu. Aku juga ketemu dengan Rena ga sengaja..

Aku mengajak nya biar kita bisa mencari temen2 yg lain. Lagian kamu kan sebelumnya aku ajak buat nemenin aku kan?” Jawab ku tak mau kalah.

“Aku kan udah bilang kalo aku nunggu popcorn nya selesai. Aku juga ga tau kalo Rena Bakalan ada di Wc terus ketemu kamu. Kalo tau aku bakal nemenin kamu.” Jawab Utary sedikit menurunkan suaranya.

“Ya udahlah… Kamu gausah cemburuan gitu. Kamu percaya sama aku kan?” Ucap ku menarik pipi nya untuk menghadap ku.

Mata kami saling bertemu, terkunci. Utary mengangguk lalu dibalas senyum oleh ku.

Beberapa detik kemudian, Utary bertanya pada ku.

“Kamu ga ngapa2in kan sama Rena?” Tanya nya Pelan.

Aku Melepas tangan ku dari pipi nya lalu menghadap pada hamparan langit dan menghembuskan nafasnya.

“Aku….. Maaf Ryy..”

Ucap ku dengan raut wajah sedih lalu menundukan kepalanya. Utary kaget dengan apa yang dilihatnya. Apa maksudnya ini?

“Maaf? Kenapa Fly? Kamu ngga ngapa2in kan sama Rena? Dia apain kamu? Jawab aku!”

Aku mengangkat Kepala menghadap nya dengan raut wajah yg sengaja ku bikin tampak sedih…

“Aku dan Rena tadi…. Aku… Maaf…” Ucap ku munutup wajahnya dengan kedua telapak tangan ku.

“Fly, Kamu kenapa?” Tanya Utary Memegang kedua telapak tangan ku berusaha membuka wajah ku.

Saat dia Berhasil membuka tangan dan Melihat wajah ku. Aku seketika melejit memeluk nya.

“Maaf Ryy.. Aku.. Aku .. Aku tadi.. Ngga ngapa2in sama Rena.. HAHAHAHA” Ucap ku yang diakhiri Melepaskan pelukan pada nya lalu berlari kedalam dan menutup tubuhnya dengan selimut.

“Flyyyyyyyyyy…. Awas Kamu!!”

Utary Berlari Mengejar dan Menindih ku. Membuka selimut yang menutupi wajah ku lalu mendekatkan Wajahnya pada wajah ku.

“Aku Percaya sama kamu Fly. Aku mencintaimu..” Ucap nya pelan setengah berbisik.

Aku tersenyum dengan apa yang diucapkan nya.

“Me too. Ini.. Ini.. Dan ini.. Semua nya punya ku..” Ucap ku sambil menunjuk mata, Hidung dan Bibir nya.

Dial Tertawa Melihat tingkah ku. “Everything For you, Putri Cantik..”

“Come On, Honey. Kiss me…”

“Of Course”

Aku mengalungkan Pergelangan tangan di leher nya untuk menarik kepala nya agar lebih dekat bahkan Menyentuh Bibir ku.

Utary Mengulum Bibir ku Dengan sangat lembut. Selembut Cinta nya untuk ku. Menghisap bibir dan memainkan lidahnya di bibir ku untuk memberi kode agar aku membuka Mulut.

Aku membuka Mulut mengerti apa yang dia ingin kan. Dengan cepat dia memasukan Lidahnya kedalam Bibir ku ingin menguasai Seluruh isi tubuh ku.

Tangan Nya mulai meraba2 Bagian dada dan membuka satu persatu kemeja yang aku gunakan.

Tangan ku pun sudah liar, kini tangan ku bermain di rambut nya. Mengacak2 hingga berantakan ga karuan.

“Hss.. Ahh… Ergh… ” Desah ku tak Menentu saat dia Mulai menuruni bibir nya ke leher dan meninggalkan Bekas Merah yang lebih banyak. Lalu menuju dada ku.

“Tary… Ayo lakukan..” Ucap ku lirih disela Nafas yang tak karuan.

Dia melihat sekilas pada ku yang masih memejamkan mata, melihat wajah ku yang terlihat menahan Nikmat.

‘You are Beatifull, Baby’ batin nya.

Dia Mulai melepas satu persatu yang ada pada tubuh ku. Kini, tubuh ku tak ada sehelai Benangpun yang menempel.

Tubuh ku basah oleh keringat dan air liur nya. Dia Menuruni Bibir, leher, melewati Pusar, hingga bertemu dengan Miss V ku yang sudah sangat basah.

Tanpa berfikir panjang, dia membersihkan semuanya dengan Lidah. Aroma yg sangat harum membuktikan klw aku memang sangat menjaga kebersihan Kewanitaan ku.

*klw aku jorok mana mau utary kaya gitu :'(

“Aaahhh… ” Aku memekik tertahan saat lidah liarnya telah sampai pada clit ku. *Berbie ON honey

Cairan semakin banyak keluar.. Keringat pada tubuh ku pun tak tanggung2 hingga membasahi Seprei.

Saat Lidah nya mulai memasuki lobang ku, aku memekik tertahan saat itu orgasme ku telah datang bertubi tubi.

*Aahhh, aku sayank banget sama kamu ry :(

DOR!DOR!DOR!

“Kak Fly! Mainlah Dengan Tenang, Jangan Berisik!! Gue mau tidurrrr!!!” Teriak Justine dari depan Pintu Kamar ku.

“Opps.. Sorry!” Ucap Utary Pelan tak menjawab teriakan Justine.

Kini dia beralih kesebelah lalu Menarik ku untuk masuk kedalam Pelukan nya.

Aku yang lemas tubuhnya hanya Melingkarkan tangan pada pinggang nya.

Sesat kemudian dia menarik Selimut untuk menutupi tubuh ku. Dia Mengelap Semua keringat yang ada pada wajah ku.

Lalu Mencium Bibir ku untuk menyadarkan agar mata ku mau terbuka.

“Terimakasih Sudah memilihku fly, aku beruntung.. ” Ucap nya pelan sambil terus memeluk lalu mengelus lembut kepala ku.

“Percayalah pada ku, Ryy. Aku untukmu, dan kamu untuk ku. Aku tidak akan memberikan nya kesiapapun selain kamu.. Karena aku juga sayank banget sama kamu”

“Terimakasih sayang. Peluk aku lebih erat dong..” Pinta nya.

Aku memeluk nya erat.. ” Jangan Cemburuan lagi ya sayang!”

“Emm.. Tergantung!”

“Loh?”

“Iya tergantung… Kalo Ada Rena sama kamu. Aku pasti cemburu. Walaupun dia cuma berbicara sama kamu. Aku ga suka liat dia dekat2 sama kamu, Fly.. ” Ucap nya.

“Aku juga ga suka liat kamu deket2 sama Shesil!” Ucap ku sambil menggembungkan Pipi yang membuat nya Gemas lalu Mencium pipi ku. *Berbie di kissu kissu sama Utary <3<3

“Kamu gemes banget sih. Hehe.. Iyaa, kamu janji ga bakalan deket mele ke Rena, aku juga bakalan janji ga bakalan Terlalu deket sm Shesil.. Right?”

“Agree Honey!” Balas ku sambil mengangkat tangan kanan untuk hormat.

Lalu kami berdua tertawa bersama. Di malam Sedingin ini. Kami telah memberi kehangat bersama yang berasal dari tubuh masing2.

Saling menghangatkan, saling menjaga, dan saling mencinta. Kini, kami memiliki rutinitas malam jika lgi nginep bareng, entah di rumahku atw di rumah nya.

Kalian tau? Pasti tau lah yaaa….. :p

***

Encore.

“Cieee Ka Utary! Abis ngapain sama Kak Fly?”

“Meldha?! Kok belum pulang? Justine mana?”

“Justine ada kok. Klw mba Emil udah pulang dari semalem. Pada kecapean ya semalem abis ‘main’ jadi nya bangun nya kesiangan?

Sampe leher nya merah2 gituuu… Ternyata kak Fly Pinter yaaa..” Ucap Meldha Menggoda utary yang baru saja turun tangga.

“Apa sih! Sok tauuu…. Digigit nyamuk ini!” Jawab Utary asal.

“Yaelah, ngeles mulu kak!” Ucap Justine yang tiba2 muncul darimana saya tak tau. Dari dalam Botol mungkin(?)

“Hahaha nyamuk gede Tine, nyamuknya Cantik. Kaya bidadari. Katanya sih ‘Putri Cantik’ ahahaha!” Tawa keduanya terus meledek.

‘Errr.. Tau dari mana mereka? Fly nih. Ngapain sih pake acara teriak2 segala semalam’ geram Utary tak menggubris kedua nya.

Saat dia membalikan badan nya, Terlihat aku sudah ada di belakang nya.

“Eh kak Fly, Digigitin nyamuk juga ya kak?” Goda Meldha yang kali ini menyerang ku.

Aku tak mengerti apa yang diucapkan nya. Ku pasang Muka polos sambil melirik Utary yang memasang muka geram.

“Iya kak.. Kayanya, nyamuknya lebih Nakal deh daripada nyamuk yang gigitin Cece Utary.

Banyak banget merah2 nya dileher..” Sambung Justine dengan wajah serius agar terlihat realistis.

Aku yang mendengar itu baru sadar. Segera aku kelimpungan mau menutup leher pake apa?

Utary yang melihat itu menarik ku untuk Keluar rumah dan Pergi.

The End!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan bawa2 link yg berbahaya, serem tau!!