Kategori

Posting favorit

Kamis, 16 Oktober 2014

Jelous Part 1 ( Versi 2 Diary).

Satu peristiwa versi dua dyari ~ Sebuah hubungan tidak akan mungkin selamanya berjalan mulus. Akan banyak krikil tajam di tengah perjalanan menuju padang bahagia. Bukan untuk menjegal atw menghancurkan, tapi untuk sebuah proses menuju pendewasaan (Friantika Trihapsari).

Diary Utary ~ Menepati janji yang telah ku buat. Ya bener dong? Kan biar ga dosa. Nipu2 orang dosa. Aku bertemu dengan Shesil di tempat yang memang sudah aku tentukan sebelumnya.

Aku pergi tanpa memberi tau atau meminta izin pada Fly, Kalo aku minta izin, bukan nya pergi ketemu Shesil, malah kerumah sakit yang ada. Fly galak tau kalo bete.. *Udah kaya mau makan orang mukanya :'(

Apalagi klw lg jealous. Kan dia Love Die With Me ._.

Pagi2 sekali telah kusiapkan semuanya untuk Fly, biar dia tak sakit, biar saja ku sediakan sarapan Roti isi Dan Susu.

Kalo aku masak untuknya, itu cari penyakit. You know me lah bro ya? Buka botol kecap aja muncrat, apalagi suruh masah. Ah.

***

“Hai Shesil, sudah lama?” Tanya ku yang baru saja datang.

“Hai Ry, engga, baru kok.. Hehe silahkan duduk” ucapnya sopan sambil mempersilahkan aku duduk. Kan aku leader clown ceritanya.. Cieee Utary leader Cieeee :*

“Ada apa Ry mau bertemu dengan ku?” Lanjutnya.

“Emm… Aku hanya mau membicarakan tentang……”

Aku menjelaskan semua apa yang harus aku sampai kan padanya. Mendapat amanah memang harus dijalankan.

Tak baik jika diam saja. Lama kami bercerita, seekor nyamuk (Nyamuk Mele-_-) Mendarat di punggu tangan Putih mulus Shesil. Tapi masih mulusan Fly ah.

Kutepok nyamuk Itu! PRAK! Mungkin begitu bunyinya.

“Aww…” Rintihnya.

“Eh, maaf.. Tadi ada nyamuk… Kan ga tau itu nyamuk dbd atau bukan.. Jadi kutepok.. Hehe.. Maag Shil..” Ucapku sambil menarik tangan nya lalu mengelus2 nya karna rasa tidak enak menepok tangan nya tanpa izin.

Ya niat ku baik bukan iseng2an mukul orang. Utary Kan baik.

“Taryyy!!”

OH MY GOD!! Fly..

“Fly.. Ka.. Kamu ngapain disini?” Ucapku langsung melepas tangan Shesil secara…. Ntahlah.. Aku lupa. Tak fokus lagi.

“YOU PLAYER!!” Ucapnya dengan Tone dan tatapan yang marah semarah marahnya lalu melongos pergi meninggalkan ku.

Ya Tuhan, Ini badai pasti akan datang…..

“Eh Fly, tunggu!!” Pekik ku. “Shesil, aku duluan yaa.. Terimakasih sudah datang..” Lanjutku lalu berlari meninggalkan nya.

Ku lihat Shesil tanpak Bingung dengan tragedi ini. Dramatis sekali pikirnya kali ya.

***

Cepat sekali dia menghilang… Sudah tidak ada lagi didepan Resto saat aku keluar untuk mengejarnya.

Kini aku telah di dalam mobil mencarinya Berjam jam tak kutemui. Dari tempat Favorite nya.. Tempat Favorite ku, dan tempat Favorite Kita berdua. Kemana dia?

JEDARRR! Astaga… Kilat petir menyambar kesana kemari seraya dengan turunya air hujan.

Aku semakin khawatir dengan keberadaan nya. Ah iya! Aku belum mengecheck nya dirumah. Kutelfon saja Justine dan Meldha.

***

“Eh Tine, Kita apa ga keterlaluan ya tadi? Kak Fly sm Kak Utary Belum pulang dari tadi siang.. Diluar hujan Lebat..” Ucap Meldha Khawatir dengan Keberadaan Fly dan Utary diluar sana.

“Umm.. Aku rasa gitu beb. Kita jahat banget ya.. Niatku ga bikin gini kok. Tadi aku kejar kak Fly ngilang nya cepet banget..” Jawab Justine dengan raut Wajah yang penuh ke khawatiran yang mendalam.

“Coba telfon kak Utary tine! Tanyain, dia dimana? Sama kak Fly ngga? Aku khawatir..” Pinta Meldha yang langsung di realisasikan oleh Justine Dengan mengambil handpone di kantong nya.

Saat Justine Mencari nama Utary dan ingin Menekan tombol ‘Call’, yang mau dia panggil rupanya udah manggil duluan.

“Ah mel! Kak Utary..” Ucap Justine Antusia.

“Angkat Tine! Buruan!!”

‘Klik’

“Ha.. Hallo.. Cece..” Panggil Tine gugup.

“Hallo Tine.. Ka Fly ada Dirumah?” Tanya Utary Cepat tanpa menjawab Sapaan dari Tine.

“Eh.. Cece ngga sama Kak Fly?” Tanya nya yang langsung mengerti makna pertanyaan dari Tary padanya.

Kalo Utary bertanya seperti itu otomatis Fly tak dengan nya. Kalo tak nanya? Berarti Fly baik2 saja. Intinya gitu.

“Engga Tine! Daritadi Cece Nyariin kak Fly ga nemu2. Cece Khawatir.. Hujan nya lebat banget..” Ucap Utary sambil menoreh kanan kiri siapa tau ada Putri Cantik Nongki2 cantik.

“Kak Fly ga dirumah kak. Dia belum pulang..” Jawab Justine.

“Ya udah aku cari Ka Fly dulu ya Tine..”

“Eh Cece ..-” tuttuttuttuttuttuttutt~~

Telfon terputus. Belum sempat Justine Berbicara Utary telah lebih dulu mematikan Line telfon dari seberang Sana.

Hujan Tak kunjung reda. Kilat Petir terus menunjukan Indahnya. Kuasa Tuhan O:) *seketika religi*

“Kak Fly ga sama Cece Utary Tine?” Tanya Meldha yang meyakinkan perkiraan dari pembicaraan Utary dan Justine kalo Fly tidak ada dengan Utary.

Justine hanya menggeleng lemah sambil menunduk.

“Arrrggh…” Pekik meldha meremas Kepalanya. “Kita harus Minta maaf Tine.. Aku ga mau Hubungan mereka Rusak!”

“Aku tadi jg mau menjelaskan sekalian minta maaf mel, tapi Cece Utary keburu matiin telfon nya..” Ucap Justine Lirih.

Mungkin Justine Merasa bersalah. Karna semua adalah Idenya. Dia tak Tau kalo kakanya bakalan semarah itu..

Maafin Tine yah Ka Fly :'(

“Ya udah, ntar kalo mereka berdua pulang.. Kita harus minta maaf..” Ucap meldha yang di Angguki oleh Justine.

***

Mobil Ku kendarai dengan Sangat Pelan. Mataku tak dapat melihat Jelas karna air hujan yang turun dengan Deras. Mataku terus Mencari2 dimana Fly Berada..

Dari kejauhan, ku melihat seorang Gadis duduk di halte sendirian dengan Baju dan tubuh yang sangat basah. Rambut yang terurai basah tersebut sangat hitam terlihat.

Apa dia menangis? Aku tak tau. Walaupun kau pakai halte, pipi mu pun tetap basah.. Diri itu, sangat menggoda~

Ku hentikan mobil ku diseberang jalan. Ku ambil Jaket ku lau keluar berlari menghampirinya.

Ku Selimutkan tubuhnya dengan jaket Ku dari belakang lalu kupeluk tubuhnya untuk Sekedar menghilangkan rasa dingin yang menjalarnya. Tubuhnya sangat dingin.

Dia terlihat membuka matanya dan kaget. Berusaha berontak ingin lepas dari pelukan ku. Mungkin dikiranya orang.

“Tenang Sayang, Ini aku. Aku akan Peluk kamu biar kamu ga kedinginan..” Dia diam saat tau kalu aku yang memeluknya.

Ku kira dia mau Kupeluk.. Rupanya dia berontak lagi.. “Lepasin aku! Aku ga mau dipeluk sama kamu..”

Aku terus menahannya.. Aku tidak ingin dia sakit. “Tenang lah Fly. Sebentar saja izinkan aku Meluk kamu, menghangatkan kamu! Kamu pasti kedinginan sekali..” Ucapku tak lepas dari pelukanku padanya.

Dia terus berontak sampai dia berhasil lolos dari pelukanku dan berlari ke tengah jalan yang tak ada satu kendaraan pun yang lewat di tengah Hujan deras ini.

Dia berlari tanpa Pelindung apapun termasuk jaketku yang menghangatkan nya tadi dilepasnya.

Aku kejar dia. Saat dia tengah jalan aku berhasil menahan tangan nya dan dia terhenti.

“Fly, kamu salah Paham.. Aku bisa jelasin semuanya!” Ucapku sedikit teriak karna Hujan yang turun sangat deras sedikit menutup pendengaran kami.

“Aku ga mau! Aku udah cukup Melihat semuanya. Kamu Bertemu dengan Shesil tanpa seizin ku, dibelakang ku kamu menyentuhnya! Kamu tidak bisa dipercaya Ryy!!” Ucapnya yang kini telah menghadapku dengan sebelumnya menghempas tangan ku yang menggenggam pergelangan tangan nya.

Dia Berbalik mau Berlari.. Dengan cepat aku mengentikan langkahnya dengan suara ku.. Dan Berhasil!

“Aku di suruh Mba Emil Buat ngasih disck data" murid yayasan, shesil yg garap program nya. Aku tidak meminta izin dengan mu karna aku takut….” Utary terhenti menelan ludahnya.

“Kamu akan seperti ini Fly. Aku Ga kuat bila kamu terus Mangacuhkan ku dan tak ingin kusentuh.. Aku takut, sangat takut kehilangan kamu Fly..” Tone suara Ku menurun namun masih dapat sampai di telinga nya.

Air mata Ku pun turun bercampur dengar air hujan. Mungkin kalo Fly melihatku pun dia tidak tau jika aku sudah menangis saat ini, menagisi nya.

Wajah Ku tertunduk. Kudengar langkah kaki nya mendekat, namun aku belum berani menatapnya. Ditengah Hujan deras di tengah jalan Seperti ini, dia menyentuk kedua pipiku dengan tangan nya, lalu menempelkan dahi ku pada dahinya.

“Aku.. Aku juga ga kuat Ryy.. Aku Ga kuat Jika terus mengacuhkan mu. Aku ga kuat jika harus menolak setiap sentuhan mu, aku membutuhkan itu semua..” Ucapnya yang sedikit terisak..

“Tapi aku juga ga kuat jika melihat kamu seperti tadi, dengan Perempuan lain..” Sambungnya lagi.

“Aku minta maaf Fly..” Ucapku setengah berbisik yang masih dapat di dengar.

Lalu Dia memeluk ku, aku membalas pelukan nya. Sangat erat. Tubuhnya sangat dingin, seperti sudah tersiram air Hujan sedari tadi.

Aku harus segera membawanya pulang sebelum dia demam.

***

“Cece Utary.. Kak Fly kok mukanya Pucet banget?” Tanya Justine yang langsung bertanya saat melihat ku dengan posisi aku Memapah Fly dengan muka pucat dan mata terpenjam. Dengan sedikit kesadaran nya.

“Gapapa.. Kak Fly cuma Kehujanan aja.. Oh iya, tolong ambilin Cece Handuk sama air hangat ya Tine, Mel..” Ucapku sambil berjalan memapah Fly untuk menuju kamarnya.

Kurebahkan tubuhnya diatas kasur.. Kulihat wajahnya sangat lelah. Pucat. Ku ganti semua baju2 nya dengan baju yang kering dan menyelimuti tubuhnya.

Lalu aku mengganti baju ku dan kembali kekamarnya.

“Kak.. Ini handuk sama air hangatnya..” Ucap Justine dengan pelan sambil menaruh Baskos tersebut disebelah ku.

“Terimakasih ya Tine..” Ucap ku Tanpa menoleh dan terus menatap Fly.

Dengan Keberanian yang sudah dikumpulkan nyadari tadi, Justine Menyampaikan sesuatu yang ingin di sampaikan.

“Cece.. Aku minta maaf..” Ucap Tine menunduk tak berani menatap.

“Udahlah Tine.. Cece udah tau semuanya kok. Lain kali jangan begitu! Kamu menyakiti Bidadari nya Cece!!” Ucap ku yang dihiasi senyum dibibirnya.

“Dan Jangan sotoy atau mencampuri urusan orang lain!” Sambungku.

“Cece ga marah kan? ” Tanya Tine yang kali ini sudah berani menatap ku. Aku Hanya mengangguk dan tersenyum.

“Yeay! Aku janji ga bakal ngulang lagi ce. Aku juga bakal janji ga akan sotoy dan mencampuri urusan orang lain lagi. Terimakasih Cece!” Ucap Justine Lalu berdiri mencium pipi ku kemudian pergi.

Aku yang mendapat ciuman seperti itu kaget langsung melihat Fly. Takut Kalo Fly sudah sadar dan melihat semuanya. Untunglah belum. Huft.. Bisa ujan2an seasion 2 lagi ntar judulnya. :'(

Ku bersihkan seluruh tubuhnya. Kuusapkan Handuk dengan air hangat mulai dari kakinya.. Telapak tangan nya, lalu ke wajahnya.

Saat aku diwajahnya aku terhenti, kulihat dia tertidur dengan pulas.

Ku usap bibirnya, lalu Ku dekatkan bibirku padanya, Kukecup bibir nya tersebut. Ku kulum dengan sangat lembut, ku hisap bibir bawahnya dan sedikit memberi gigitan pelan pada bibirnya.

Namun tidak ada perlawanan darinya. Dia diam saja bahkan tidak sadar setelah aku melakukan itu.

Selesai dengan semuanya, aku beranjak dari tempat tidurnya untuk mengembalikan Baskom ke dapur. Saat aku berdiri, Dia memanggilku..

“Ryy..” Ucapnya pelan dan lemah. Matanya sedikit terbuka.

Aku duduk lagi disebelahnya. “Iya Sayang, kenapa? Ada yang sakit?” Tanya ku memeriksanya.

“Temenin aku.. Aku.. Dingin Ryy..” Ucapnya menggigil. Wajahnya sangat Pucat suhu tubuhnya juga sangat panas.

“Kamu dingin Fly? Tunggu sebentar.. Aku ambilkan jaket..” Dia menarik tangan ku untuk menghentikan gerakan ku yang ingin mengambil Jaket.

“Hug Me, Please baby..” Ucapnya.

Hah? Memeluknya? Yaa udah biasa sih. Tapi kan dia biasanya ga perlu minta udah sering ku peluk. Ini dia meminta kenapa aku jadi mati kutu? Argh!

“I.. Iiya, Fly..” Ucapku berbaring disebelah nya dan menarik tibuhnya kedalam dekapan ku dan menutupi tubuh kami dengan selimut hingga batas leher.

Dia memeluk ku sangat erat. Suhu badanya sangat panas saat bertempelan langsung dengan badanku. HOT TJOY!!

Demi kamu, aku menahan rasa panas ini, Fly. Aku Cinta kamu.

“Ryy..”

“Hmm?”

“Kamu gapapa kan aku peluk?” Tanya nya.

Hey, Kamu itu itu pacarku! Aku ini pacarmu! Kamu tidak seharusnya berbicara seperti itu. Aku akan selalu memelukmu tanpa perlu kamu pinta sekali pun.

“Peluk aku sampai kapan kamu mau Fly, aku akan terus membalas pelukan kan mu..” Ucapku lalu mengelus kepalanya dengan lembut. Dia mengeratkan Pelukan nya.

Dia mendongakan kepalanya melihatku yang sedikit diatasnya, karna awalnya kepalanya tadi berada dileherku. Dia sedikit membuka Bibir dan matanya. Aku mengerti maksudnya.

Ku sambut bibirnya lagi dengar bibirku.. Lalu dia memejamkan matanya lagi sambil terus memainkan bibirnya dibibirku.

Dia terus menghisapnya ibarat ini empeng bayi. Dia memainkan Lidahnya menjilati Bibirku.. Aku pun membalasnya dengansenang hati.

Sekitar 15 menit dia terus menggerakan bibirnya di bibirku.. Sampai saat sekarang dia sudah tertidur.

Aku perlahan melepaskan bibirku dari bibirnya yang sudah tidak ada kontraksi lagi. Kulihat dia sudah tertidur.

Kupeluk dia lebih dalam. Dan aku pun tertidur dalam Pelukan nya dan menemaninya.. (The end!)

Diary Fly (JELOUS!!) ~ Alarm berbunyi telah berulang kali. Aku terbangun di saat telah melewati 2 angka dari yang seharusnya. Hari ini minggu. Untung minggu, jadi no aktivitas.

Ku terbangun Mencari2 di mana teman tidurku. Pagi2 sudah menghilang saja. Ga bilang lagi. Huft.

Kuberjalan mengeluari kamar ku, saat tangan ku mulai bergerak membuka ganggang pintu pandangan ku terhenti pada sebuah note yang tertempel dipintu kamar.

‘Aku pergi dulu sebentar, ada keperluan dengan teman. Kamu jangan lupa sarapan ya, Putri Cantik. Utary.’ Begitu isi note tersebut.

Kuletakan note tersebut disembarang tempat. Lalu berjalan mengeluari kamar dan duduk di atas meja makan yang rupanya telah disediakan oleh nya roti isi.

Ya, lumayan. Daripada dia harus masak tapi hasilnya berantakan? Mending gini.

Juga terletak segelas susu putih yang menemani sang Roti isi. So sweet :’)

Kuperhatikan roti tersebut.. Seperti nya ini udah daritadi, keliatan nya juga udah aneh. Udah deh, buang aja. Kalo ditanya bilang aja udah dimakan.

Kini kuberjalan kedepan tivi untuk sekedar merefresh otak yang sudah lelah. Iya, lelah. Badan pun sama, juga lelah.

Ku ganti2 channel tivi tersebut, kupilih2 siaran yang kukira bagus, tapi… Nothing. Selera ku sedang tidak baik sepertinya. Gara2 di tinggal doi kali ya. Mungkin Mungkin….mungkin~

Aku senderkan kepala ku kebelakang kursi, ku tengadahkan keatas, lalu perlahan memejamkan mataku untuk sekedar menenangkan fikiran.

DOR!DOR!DOR!

Ck! Siapa yang pagi2 mengejutkan ku seperti ini? Tidak sopan mengetuk pintu rumah orang seperti itu.

Eh, jam berapa sekarang? Kulihat jam dinding bergambar barbie (Itu punya ‘dia’) tersebut.

Astaga, sudah jam 11 rupanya. Aku tertidur disofa ini? Tak terasa sama sekali.

“Iya sebentar!”

Kubuka pintu tersebut, kulihat dua anak kecil yang berbadan besar sudah berada didepan pintu dan memasang muka yang….. Imoet kali.

“Pagi kak Fly!!” Ucap mereka serentak sambil nyengir.

“Kalian.. Iya pagi. Ada apa Tine, Mel?” Tanyaku dengan nada males.

“Cece Utary nya adaaa ga ka?” Tanya Justine.

“Engga ada, Utary pergi tadi pagi. Aku juga ga tau kemana..” Jawabku.

Seketika muka kedua anak itu berubah murung.. Kenapa sih? Emang mau ngapain nyari utary?

“Emang kalian mau ngapain nyari utary?” Tanyaku penasaran gara2 melihat wajah mereka yang berubah seperti itu.

“Mauuu…. Eh, ga jadi deh nyari kak utary nya.. Kita nyari kak Fly kok” Ucap Meldha yang kali ini memasang muka biasa lagi yang juga mendapat pandangan dari Justine dengan tatapan bingung.

Ya, aku juga bingung. Ini anak kenapa sih berdua?

“Kita masuk ya kak?” Tanya meldha yang diikuti gerakan nyata yang berjalan masuk seraya menarik Justine untuk ikut dengan nya.

Huft! Belum juga ku jawab-___-

“Oh iya! Kak Fly belum mandi yah? Mandi gih.. Kita pergi yuukk..” Ajak meldha.

“Engga ah Mel, aku males mau keluar..”

“Haaahh ayolah kak…. Sekali2 ikut dengan kita… Yayaya?” Rayu nya dengan manja. Hih!

“Ok. Aku mandi kalian tunggu disini!” Jawabku lalu meninggalkan mereka ber2 duduk didepan televisi.

Ku harap mereka tak membuat kerusakan yang parah.

***

“Mel.. Lu ngapain?” Tanya Justine sedikit berbisik.

“Gue lagi nonton Tine, lu ga liat?” Jawab meldha yang masih terpaku pada tv.

“Bukan itu maksud gue! Lu kok ga jadi nyari cece utary? Malah nyariin kaka gw?”

Meldha menoleh pada Justine.. “Hmm gpp.. Kan kak utary nya engga ada, ya udah.. Ajakin kakak loe aja.. ” Jawab nya lalu mengalihkan padangan nya pada tv lagi.

“Lagian gpp kan? Kak Fly kan 1 paket sama kak Utary.. Cuma beda jenis doang~” lanjut Meldha.

Ya udahlah… Yang di katakan meldha mungkin benar. Ngajakin kak Fly juga gpp kayanya, toh cuma mau Makan sama jalan2 doang. Pikir Justine kira2 yh gitu.

***

Ku duduk di jok belakang dimobil yang dikendarai oleh Justine dan Meldha disebelahnya.

Mau dibawa kemana juga gatau. Yang pasti ngga di culik ini. Masa ade mau nyulik kaka nya sendiri.?

“Kak Fly, mau makan dimana?” Tanya Justine yang melihatku melalu kaca spion.

“Makan? Ah terserah kalian aja..” Jawabku yang memang tak tau mau kemana. Kebetulah juga belum sarapan, ya udah ikut aja. *mudah2an gratis.

“Mel..” Panggil Justine.

Meldha yang mengerti maksud nya langsung menjawab.. “Rumah makan Puti Minang aja tine.. Udah lama juga kita ga makan Di sana..”

“Oke!”

***

Aku turun dari mobil yang dikendarai oleh Justine tersebut. Saat turun kulihat mobil yang terparkir disebelah nya Avanza silver…

Mobil ini, kaya aku kenal ya….

“Kak Fly, buruan!” Pekik Meldha memanggil ku.

Ku lupakan soal mobil tersebut, mungkin hanya mirip kali yaa. Kududuk membelakangi kasir, dan dua bocah itu duduk didepan ku menghadap kasir.

Setelah memesan makanan, ku memainkan handpone ku, ku lihat tidak ada message balasan dari Utary yang sedari tadi kuhubungi.

Ku tak perduli dengan Justine dan Meldha dan apa yang sedang melakukan apa.. Tidak penting mereka mah. *piss ahh..

***

“Tine.. Itu kak Utary kan ya?” Bisik Meldha pada Justine sambil menunjuk meja yang berada dekat kasir dengan matanya.

“Mana Mel?”

“Ituuu…. Yang duduk dekat meja kasir.. Tapi, itu sama siapa ya?” Ucap Meldha sambil menebak.

“Wah! Iya.. Tapi itu siapa?”

Meldha dan Justine berbicara Berbisik.. Mereka tidak terfokus pada Fly yang masih asik dengan angry bird nya..

Mereka juga tidak tau kalau Fly juga tidak memperdulikan apa yang mereka lakukan. Mereka sibuk dengan dunianya masing2.

“Kasih tau kak Fly ngga nih Tine?” Tanya Meldha yang melihat Fly seperti nya tidak tau kalau ada Utary disitu.

“Hmm.. Kerjain Cece Utary yuk. Kita kasih tau kak Fly, tapi secara ngga langsung.. Gimana?” Usul Justine Licik.

Niat Justine memang hanya mengerjai Utary.. Dan Melihat reaksi Friantika, kakanya sendiri.

“Wah boleh! Caranya?”

Justine membisikan sesuatu pada Meldha yang dari tadi juga belum Fly sadari Pergerakan kedua bocah ini.

Fly terlalu Fokus pada handpone di tangan nya.

“Aaahh oke!”

Justine Berdiri dari kursinya.. Lalu berjalan memutar menuju toilet agar tidak dilihat oleh Utary.

Meldha yang masih duduk berpura2 bermain Handpone nya mendapat message kode dari Justine lalu berbiacara pada Fly…

“Emm kak aku Ke mobil dulu ya, ngambil Powerbank.. Lowbat..”

Fly melihat pada beby lalu Mengangguk dan kembali Fokus pada handpone nya. Fly seperti tidak semangat hidup. Kasian Fly. Putri Cantik. Pacar Utary. Utary Keren.

***

Ku terus melihat2 Inbox message dan line telfon ku. Tak ada balasan dari nya. Membuatku syedih… Sepeti butiran beras diantara karung beras.

Kuletakakan Handpone ku, Lalu menjatuhkan wajahku di atas meja tertunduk.

Sesaat kemudia handpone ku bergetar.. Line telfon masuk. Dengan cepat kuangkat telfon tersebut tanpa melihat siapa si pemanggil.

“Hallo, Ry.. Kamu dimana? Daritadi aku sms dan aku misscall ga kamu angkat?” Tanyaku cepat belum sempat di jawab si pemanggil.

“Kak Fly, ini Justine. Kak Fly, tolong Bilang ke kasirnya, aku Nambah pesenan ya.. Jus alpukat.

Aku seperti nya akan sakit perut..” Ucap Justine dengan nada kesakitan. Beneran ga tuh?

Ah! Justine! Ku pikir Utary..

“Kamu Tine.. Kenapa ga kamu pesan sendiri aja atau minta tolong Meldha?” Tanya ku.

Aku males mau bergerak.. Sedang tidak mood.

“Aku lagi di Wc kak… Meldha aku telfon hp nya ga aktif. Jadi aku hubungin kakak..”

Oh iya, Meldha kan tadi ke mobil mau ngambil powerbank. Itu berarti hp nya mati.

“Ya udah, kakak pesenin..” Jawabku.

“Terimakasih kak..”

Ku matikan henpon ku.. Beranjak dari kursi yang kududuki.. Saat aku berbalik, dan aku melihat… DIA! Bersama seseorang. Siapa dia?

“Utary..” Gumam ku.

Hati ku panas. Dari tadi aku hubungin dia tidak membalas message ku satupun atau sekedar menelfon ku sebentar, rupanya dia disini!

Ku berjalan Cepat menghampiri meja nya dan rupanya… Shesil!!

Apa-apaan mereka pake pegangan tangan segala?

Saat aku berdiri disamping meja. Dengan sigap Utary Melepas Tangan nya pada Shesil.. Ku menatap Utaryl Dengan tatapan marah semarah marahnya..

“Eehh.. Fly.. Ka..kamu ngapain disini?” Ucap Utary Tergugup. *Mati kutu dia, ke GEP.

“YOU PLAYER!!” Ucapku menunjuk muka nya Lalu berjalan kuluar meninggalkan mereka berdua.

Sakit hatiku melihat nya… Sakit hati Fly, Perih batin Barbie. :'(

Continue…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan bawa2 link yg berbahaya, serem tau!!