Kamis, 30 Oktober 2014

Cerpen » Sang Bidadari.

" Tapi Is, kamu tau sendiri kan! Aku hanya pria miskin! Dan ngga akan pernah bisa memberi kebahagia'an ke kamu. Jadi sebelum semuanya terlambat, lebih baik kamu cari pria lain yg lebih segalanya dari aku!" Kataku.

Ini sudah kertas yg kesekian puluh kalinya yg ku robek dan ku remas, entah lh beberapa hari ini aku memang betul betul ngga ada ide untuk menulis. Padahal deadline kiriman cerpenku hanya tinggal sampai besok.

Ingin sekali rasanya ku banting mesin tik usang yg ada di depanku. Tapi jika aku banting, lalu bagaimana caranya aku bisa menulis? Dan bukankah mesin tik usang ini yg selalu setia menemaniku selama ini.

Masih ku ingat jelas ketika pertama kali aku membelinya, di sebuah pasar loak di depan stasiun jatinegara.

Sejak saat itu mesin tik usang inilah yg selalu menemani imajinasiku. Karena jujur saja, laptop adalah barang paling mewah yg cuma ada dalam angan anganku.

Fitrah Murwanto, iyh itu namaku. Aku seorang penulis cerpen miskin yg menggantungkan hidup dari tulisan tulisan ku. Tapi beberapa hari ini aku benar benar kehilangan ide untuk menulis.

Masih teringat jelas kata kata kepala redaksi siang tadi,

" Fitrah, ini sudah hampir deadline! Tapi kamu belum menyerahkan apapun padaku!" Kata sang redaktur.

" Maaf pak, saya benar benar kehilangan ide untuk menulis cerita." Balasku sambil menunduk.

" Kamu ini sebenar nya bisa menulis atw tidak, hah? Saya kasih tempo sampai besok siang! Klw sampai kamu belum juga memberikan cerita yg bagus untuk majalah mingguan saya, maka terpaksa saya akan cari orang lain untuk mengisinya!" Ketus sang redaktur.

Aku tak bisa menjawab apa apa lagi, aku hanya bisa tertunduk lesu mendengar kata kata nya. Ya Tuhan, Tolong kasih aku ide untuk menulis!! Aku butuh uang karena keluargaku butuh makan.

***********

Ku pandangi wanita yg tengah tertidur lelap di ranjang, Ismawati Nur Anggraeni namanya. Dia wanita yg selalu setia mendampingiku selama 6 tahun ini, baik dalam suka maupun duka. Kayanya sich banyakan dukanya daripada sukanya.

Terkadang aku berfikir, istriku ini gadis bodoh atw buta? Karena lebih memilih hidup bersama ku daripada bersama pria pria yg jauh lebih mapan daripada aku.

Aku ingat pertama kali aku bertemu dengan nya. Dulu kami sama sama menimba ilmu di IKJ. Dia primadona di kampus, karena jujur wajahnya memang secantik bidadari. Jadi ngga heran banyak pria yg jatuh hati dan berusaha mati matian untuk mendapatkan hatinya.

Tapi kenapa dia lebih memilih aku? Sang penulis cerpen miskin, yg ngga pernah bisa kasih kebahagiaan untuk nya. Dia benar benar gadis bodoh!

*************

" Aku ingin kita cerai!" Kataku padanya suatu sore, sepulang dari mengambil honorarium di kantor majalah mingguan, yg ternyata di potong habis untuk mencicil bon ku di kantor.

Dengan tenang nya dia cuma tersenyum dan berkata,

" Alasan nya apa mas, sampai kamu ingin bercerai dari aku?" Tanya dia dengan tenang sambil tersenyum.

Aku benar benar heran, kenapa ia bisa setenang itu? Tidak nampak sama sekali raut kaget atw heran atw apalah namanya di wajah nya.

" Aku ngga bisa bahagia'in kamu Is, aku cuma bisa mengajak kamu hidup susah! Kamu masih muda dan cantik, jadi sebelum terlambat lebih baik aku merelakan kamu. Kamu bisa mencari laki laki lain yg lebih segalanya dari aku!" Jawabku.

Lagi lagi dia hanya tersenyum. Ya Allah, apa ada yg salah dengan otaknya?

" Aku ngga mau cerai dari kamu mas!" Jawabnya.

" Kenapa?" Tanyaku heran.

" Kamu ngga perlu tahu alasan nya apa. Tapi sampai matipun aku ngga akan pernah mau cerai dari kamu!!" Jawab nya dengan nada bersungguh sungguh.

" Tapi Is, kamu tau sendiri kan! Aku hanya pria miskin! Dan ngga akan pernah bisa memberi kebahagia'an ke kamu. Jadi sebelum semuanya terlambat, lebih baik kamu cari pria lain yg lebih segalanya dari aku!" Kataku.

" Iyh aku tau semua tentang kamu! Tapi yg jelas aku ngga mau cerai dari kamu. Karena cuma kematian yg bisa menceraikan kita!" Jawabnya dengan nada meninggi.

" Ya Allah, kamu benar benar wanita bodoh Is!!" Kataku tak kalah tinggi.

" Terserah kamu mau ngomong apa mas! Tapi yg jelas, sampai matipun aku ngga akan mau cerai dari kamu! Dan jangan pernah lg kamu ucapkan kata kata itu di depanku. Aku ngga suka!!" Kata nya sambil berlalu ke dapur.

Aku hanya bisa terdiam melihatnya berlalu. Ahh, dia memang betul betul wanita bodoh! Karna memilih hidup bersama pria miskin sepertiku!

************

Langkahku benar benar lesu sepulang dari kantor redaktur siang itu, aku membayangkan besok siang mungkin aku akan menambah daftar pengangguran baru di jakarta. Karena aku memang sama sekali belum memiliki ide untuk menulis, sementara deadline hanya sampai besok siang.

Ku buka pintu pagar rumah dan kulihat Istriku sedang asik menyapu halaman. Dia tersenyum melihat kedatangan ku. Aku hanya sekilas membalas senyum nya lalu bergegas masuk ke dalam rumah. Istriku pun hanya diam melihat tingkahku, mungkin dia sudah tau apa masalahku.

Ku layangkan pandang ke arah tutup saji di meja, seperti nya aku ngga harus membukanya. Dari kemarin aku belum memberi uang belanja ke Istriku. Jadi pasti isinya juga kosong, untuk apa ku buka.

**********

" Kamu sepertinya sedang ada masalah yh mas? Apa kamu mau berbagi masalahmu dengan aku?" Kata Istriku sambil meletakkan segelas teh hangat pahit di serambi depan rumah senja itu.

Aku cuma terdiam sambil menatap ke arah jalanan lengang di depan rumah.

" Mas, tolong kamu cerita ke aku!" Kata istriku lagi.

Aku masih diam membisu, Istriku mendekat ke arahku, lalu menyenderkan kepalanya ke dadaku. Tangan nya kemudian meraba dadaku, ia seperti menghitung jumlah tulang rusuk ku. Dan ketika tangan nya tiba di bagian rusuk yg longgar, ia pun kembali berkata.

" Tulang rusukmu hilang satu mas, dan itu Tuhan yg mengambilnya lalu menjelmakan nya ke dalam wujudku. Agar aku bisa selalu menemanimu dan menjadi peneduh atas semua kegelisahanmu" katanya.

Aku hanya bisa menghela nafas berat, ku belai rambut kepala istriku.

" Is, tadi siang redaktur marah marah ke aku karena aku belum juga menyerahkan cerpen untuk majalah mingguan nya. Aku benar benar ngga ada ide untuk menulis!

Dia memberiku batas waktu sampai besok siang. Jika aku tak juga memberinya cerita yg layak untuk di muat, maka aku akan kehilangan pekerjaan ku" kataku.

Lagi lagi dia hanya tersenyum, aku benar benar heran dengan nya. Kenapa ia bisa setenang ini?

" Owh." Kata dia.

" Ko cuma Owh? Aku besok di pecat Is! Tapi kamu cuma bilang Owh?" Kataku kesal.

Dia bangun lalu menatap tajam ke arah mataku. Aku benar benar di buatnya heran.

" Aku mau tanya sama kamu mas! Tolong kamu jawab jujur!" Katanya.

" Tanya apa?" Jawabku ketus.

" Tujuan utama kamu menulis itu sebenarnya untuk apa mas?" Kata dia sambil tersenyum.

Aku terdiam sejenak, lalu berkata.

" Tujuan ku menulis adalah untuk meluapkan semua emosiku. Menyampaikan pesan yg memang ingin aku sampaikan kepada orang orang yg membaca tulisanku" jawabku sekenanya.

Dia kembali menyandarkan kepalanya ke dadaku.

" Menulislah dengan ini." Katanya sambil memegang dadaku.

" Maksud kamu Is?" Tanyaku benar benar penasaran.

" Nanti kamu juga akan tau sendiri apa maksud ku." Jawabnya sambil mendekat kan wajah nya ke wajahku lalu melumat bibirku dengan lembut.

********

Ku pandangi lagi wanita yg tengah terlelap di ranjang. Ku amati wajah wajah nya dan Ahhhhh...

" Mungkin ini yg dimaksud oleh Isma." Bathinku.

Kenapa aku bisa begitu bodoh? Karena tidak meyadarinya. Aku punya maha karya Tuhan yg tak ternilai harganya, bukan lagi Cerpen atw cerita fiksi! Tapi benar benar kisah nyata!

Maha karya yg bahkan jauh lebih hebat dari kisah Mahabaratha atw pun Ramayana!

Jika dalam akhir Cerita Ramayana, Sang Rama akhirnya meragukan kesucian Dewi sinta lalu membuang nya ke hutan karna menyangka Sang Dewi tlah di tiduri oleh Rahwana.

Aku rasa, aku tak perlu melakukan itu! Karena aku punya Seorang Bidadari yg tak perlu di ragukan lagi ketulusan serta kesetiaannya!

Jika dalam Mahabaratha, Srikandi akhirnya menyerah dan mati tertembus panah, Aku punya Srikandi yg tak di ragukan lagi ketangguhan nya dalam menghadapi peperangan hidup dan tak pernah mungkin akan menyerah dan mati!

Yah aku punya Istriku sekaligus Sang Bidadari Surgaku. Kenapa aku ngga menulis sebuah kisah nyata? Aku benar benar bodoh! Kenapa aku lebih berfikir tentang Fiksi, imajinasi, dan Khayalan? Padahal di depanku sendiri ada sebuah kisah nyata yg Maha Hebat!!

Aku tersenyum memandang wanita yg tengah tertidur pulas di ranjang. Otak ku kembali penuh dengan berjuta imajinasi nyata, jariku pun seolah menemukan ritme tarian nya yg sempat hilang.

Dan mesin tik usang ku pun kini bisa berirama lagi, bahkan jauh lebih indah dari melodi bethoven.

" Terima kasih Is, kamu adalah bidadari nyata yg terindah yg pernah Tuhan kasih dalam hidupku. Mata air inspirasi yg tak pernah mungkin akan mengering"

(Tamat)

1 komentar:

  1. Best 8 Casinos in San Francisco, CA | Mapyro
    Casinos in San Francisco · 동두천 출장샵 1. Borgata · 2. Empire Casino · 3. 나주 출장샵 Wildhorse Casino · 세종특별자치 출장마사지 4. Slotland Casino · 5. 원주 출장안마 Bally's 안양 출장안마 Southern California

    BalasHapus

Jangan bawa2 link yg berbahaya, serem tau!!