Kategori

Posting favorit

Jumat, 17 Oktober 2014

Dua Diary : Salah Paham.

Diary Fly ~ Aku marah. Aku sakit. Aku benci. Iyalah! Coba kalian, kalian melihat seseorang yang kalian cinta sedang bercumbu dengan orang lain yang…….

Dia Adik kalian sendiri. Gimana? Sakit kan? Sakit nya tuh disiniii, di hati. Ck!

Ku berbalik arah untuk berlari meninggalkan dia yg sedang bercumbu, tanpa sengaja, aku menabrak seorang pelayan dan menjatuhkan semua nampan berisi makanan dan minuman untuk orang lain.

Ah sudahlah, biarkan saja. Ku tak perduli!

Dengan kekuatan supersonik, Aku langsung ngibrit pulang. Saat memasuki pintu rumah, ku buka dengan paksa hingga membuat suara yang cukup keras.

“Hey Fly, kamu mau merusak pintu rumah kita?” Tanya mamih padaku.

Aku tak perduli, kubiarkan saja begitu. Kan lagi emosi ceritanya. Lagi cemburu.

“Fly kalo marah serem ya mih?” Tanya Papih yang matanya sama2 mengarah padaku sih kayanya.

“Tapi, dia kenapa sih?” Sambung dia lagi.

Ck ah! Itu mereka ber2 kenapa pada kepo sih? Tau gitu mending aku masuknya pelan2 tadi. Tapi tadi itu refleks.

Aku tak tau lagi apa yang mereka lakukan. Saat ini aku sudah berada di dalam kamar dan menangis. Sakit hati GUE!! *Perih bathin Barbie :'(

Diary Utary ~ Aku menunggu Fly Untuk makan malam di sebuah Caffe yang sudah ku janjikan untuknya. Aku merindukan saat2 seperti itu bersamanya.

Saat aku menunggu, tiba2 Justine datang menghampiri ku yang juga sedang menunggu teman nya.

Ya udah, apa salah nya kan menunggu sama2? Kupersilahkan dia duduk di sampingku.

Kami ngobrol seputar kerjaan dan menanyakan sedikit tentang siapa yg di tunggu dari masing2 kami.

Menurut kalian, aku kasih tau ngga siapa yg kutunggu? Engga usahlah ya. Sebut saja teman.

Hahaha. Bukan ngga nganggap Fly itu, pacar saya Mb mz, tapi kan ga enak aja gitu.

Oke, Lanjut!

Lama kami mengobrol, Tapi Fly dan Teman nya Justine belum juga dateng. Minuman ku sudah habis 2 gelas. Ya, bukan karna lama juga, tapi mungkin memang haus. Hmmm.

Saat aku minum air digelas yg tinggal sedikit, tiba2 Justine mengucek matanya.

“Kamu kenapa, Tine?” Tanya ku yang membantu nya memberikan tissue.

“Emmm, Ce tolong, mataku kelilipan deh kayanya..”

“Sini, biar Cece tiup” jawabku seraya mendekatkan wajahnya pada wajahku dengan maksud membantu meniup matanya.

“Nah, Sudah mendingan?”

Dia hanya mengangguk dan tersenyum.

Tiba2 aku mendengar suara nampan jatoh, dari belakang. Saat aku melihat kebelakang,

OMG! Flyyyy! Pasti dia salah paham setelah melihat ini. Aku juga melihatnya seperti… Cemburu mungkin.

“Tine, aku duluan!”

Kutinggalkan dia, yang wajahnya tampak bingung, bodo amat. Bidadari ku ngambek toh. Ntar wa tidur di Sofa. Tak mau, banyak nyamuk. Dan dingin.

Kuberlari mengejar Fly memasuki Rumah. Saat kubuka pintu utama, pintunya kenapa copot?

“Mamih, itu pintunya kenapa rusak?” Tanya ku pada mamih yang sedang duduk dan nonton bersama papih.

“Tadi, Fly yang dobrak. Ga tau kenapa pulang2 marah dia.” Jawab Papih tanpa menoleh kearahku.

Hah? Fly? Putri Cantik ku? Dobrak Pintu? Sampe Copot? Wah, kalo lagi marah Kekuatan nya meningkat 10 X lipat. Bahaya!!

“Sekarang Fly nya dimana Mih?”

“Kenapa tanya2?” Mamih berdiri dan berbalik mendekat kearahku. Lalu berbisik

“Kamu apakan Putri Cantik mamih itu? Dia tadi terlihat marah. Pasti kamu! Pujuk dia. Dia kayanya ada dikamar. Dasar!” Bisik Mamih lalu pergi kedapur mengambil minum.

Hmmm… Ku berlari menaiki anak tangga untuk menyusul Fly yang di kamarnya.

Saat aku berdiri di depan kamar nya. Aku tarik nafas dalam2, bediri tegap pasang badan. Takut2 Dia mengamuk kan, trus ngluarin jurus KAME HAME bisa terpental langsung dari sini. Huft.

Ku knock knock pintunya.. “Fly, Kamu di dalem?” Tanyaku.

Tidak ada jawaban. Kuulang sampai berkali2, tapi tetap sama, tidak ada jawaban.

Kupegang gagang pintu kamarnya, dan kubuka…. Syukurlah, tidak Dikunci.

Aku masuk kedalam kamarnya, gelap. Kulihat hanya lampu tidurnya saja yang menyala, dan sesorang yang tidur di bawah selimut. Ya Ampun, Putri Cantik ku :*

Ku dekati dia, ku duduk diranjang nya, disamping nya. “Fly.. Kamu marah ya” tanyaku.

Dia tidak menjawab. Bergerak pun tidak. Dikacangin :(

Ku tarik selimut nya hingga memperlihatkan sedikit wajahnya, namun di tariknya lagi selimut tersebut menutup mukanya.

Kulihat sekilas mukanya sembab. Dia menangis?

“Putri Cantik, Kamu nangis?” Tanya ku menarik selimut nya dengan kencang dan menahan nya agar tak menutup wajahnya lagi.

Dia terduduk menyeder lalu Menutup wajahnya dengan tangan. “Fly kamu kenapa?” Tanyaku.

“Fly aku minta maaf..”

“Kamu jahat Ry, kamu tega sama aku!!” Jawabnya sambil terisak dan kedua telapak tangan nya menutup wajahnya.

Tega kenapa ya? Apa benar dia salah paham?

“Kamu tega Berciuman dengan Dia, Adik ku sendiri.. Didepan aku!” Jawabnya lagi tanpa melihat padaku.

Oke. Aku harus menjelaskan semuanya.

“Engga Fly, aku ngga melakukan nya. Aku hanya..-“

“Aku benci sama kamu! Keluar kamu dari kamar aku! Kamu tidur diluar sana! Aku ga mau tidur sama kamu malam ini! Keluaaarr!”

“Eh, dengerin aku duluuuu”

“Engga! Kamu keluar!” Jawabnya, sambil mendorongku keluar dari kamarnya.

BUAK! Pintu kamar dibantingnya.

“Fly aku bisa jelasin”

“Pergiii!!!”

Kan.. Kan.. Ngambek kan. Ck ah! Ku menuruni anak tangga untuk kedapur mangambil minum. Lalu duduk ketempat Mamih yang dari tadi masih serius menonton. Tapi kali ini tak ada Papih. Mungkin sudah tidur.

“Yang lain kemana mih?” Tanyaku basa basi.

“Sudah tidur. Lagian disini cuma aku, Fly, kamu sama Papih doang. Justine blm pulang”

Aku hanya ‘OH’ saja. Badmood ah. Bete.

“Fly marah ya?” Tanya Mamih.

Ku menoleh sekilah padanya yang matanya masih terfokus pada tv. “Hmm.. Iya.” Jawabku singkat.

“Kenapa?”

“Dia salah paham” jawabku sedih. Ini serius sedih.

“Ooh.. Jadi kamu tidur di sofa dong malam ini?”

Argh! Kupikir Mamih bakalan ngasih pendapat atau saran. Rupanya.. Meledek!

“Menurut anda, Ibu negara?” Tanyaku ku sambil bergaya ala2 infotaiment.

“Hahaha… Udah ah. Aku tidur duluan ya. Kamu tidur aja disini. Jagain awas2 ada maling. Kan kamu kekar tuh.

Sekali2 jaga rumah gpp lah, skalian tungguin Justine klw pulang” Jawab nya sambil pergi kekamarnya.

Ya kamar disini memang banyak sih. Tapi kan aku takut tidur sendiri di kamar. Ya udah, aku tidur di Sofa aja, sekalian nonton tv dulu deh.

Di sini juga kan dekat sm kamar Mamih sama Papih. Kalo ada apa2, dobrak aja pintu kamarnya.

Btw, ini pintu utama nya kan rusak? Aduuuhh. Akalin aja deh gimana caranya ketutup. Dan berhasil. Mau tau caranya? Rahasia! :p

***

Diary Fly ~ *Keesokan pagi nya*

Bodoh. Semalam lupa ku kunci pintu kamar. Jadi aja bocah dua lima tahun itu masuk kamar. Dan tau aku menangis. Gengsi dong!

Ku berjalan Menuruni anak tangga untuk mengambil minum di dapur. Tak ada niatan sama sekali mencari utary. Masih bete!

Tapi, mungkin memang jodoh-_- ku lihat dia tertidur di Sofa sambil meliukan tubuhnya seperti kedinginan, kulihat juga badanya merah2 digigitin nyamuk. Tak tega. :(

Aku kembali kekamar ku mengambil selimut dan minyak angin untuk tubuhnya.

Ku oleskan balsem pada benjolan2 bekas nyamuk mengigit tubuhnya. Saat aku mengolesi pada pipinya, mata ku terhenti pada wajahnya. Dia sepertinya lelah.

Ya Ampun, jahat sekali aku menghukum nya begini. Tanpa sadar aku mengucapkan ‘maaf’.

Ku selimuti tubuhnya.. Dan kucium kening nya. Saat aku akan pergi meninggalkan nya, tiba2 dia mengerang.

“Aduuhh.. Badan ku sakit sekali… Hsss..”

Hah? Badan nya sakit? Kasian. Ku tak menoleh. Kubiar kan saja sampai dia Melihat dan Memanggilku.

“Eh Fly..”

Tiba2 saja dia sudah berdiri dibelakang ku. “Fly, aku minta maaf.. “

Aku tidak bergerak. Untuk kali ini kuberi dia kesempatan untuk menjelaskan.

“Cepat jelaskan! Aku tak punya banyak waktu untukmu..” Jawabku ketus.

“Emm Putri Cantik, kamu salah paham. Aku tidak ada sama sekali mencium Justine. Aku hanya membantu meniup matanya yang kelilipan. Itu saja. Aku mohon, kamu percaya. Aku cuma Cinta sama kamu” jelas nya pada ku.

Percaya ngga yaaaa……

Tiba-tiba..

“Maafin aja Ka, Cece utary mah setia. Lagian jg emang beneran ngga ngapa2in, cuma bantu tiupin mata Tine doang” Justine lewat permisah.

Dia lewat sambil bilang seperti ituuuuu..

Ku lihat pada adik yang memasuki kamar mandi, lalu aku berbalik badan pada Utary.

Dia menatapku dengan tatapan sedih. Heleh, leader apa ini, gini doang sedih? Ck! Ngga keren.

“Ngapain kamu sedih gitu?” Tanyaku masih dengan nada jutek.

“Aku minta maaf Putri Cantik” pinta nya sambil menunduk tak melihatku.

“Iya, aku maafin!” Jawabku berbalik badan meninggalkan nyaa.

Tiba2 dia memeluku dari belakang. “Kamu beneran maafin aku?” Tanya nya.

Aku tersenyum. Dan berbalik kepadanya dan mengalungkan kedua lenganku pada lehernya. “Iya, aku maafin kamu. Tapi kamu janji. Jangan gitu lagi. Aku sakit tau ngeliatnya.” Pintaku padanya.

Dan dia harus, wajib, dan sangat harus memenuhi nya. Titik!

“Siap Putri yang Cantik!” Jawabnya sambil hormat.

Dia mendekatkan wajahnya padaku, aku pun memejamkan mataku. Kami berciuman diruang tamu. Saat kami berciuman..

“Jangan disini, lanjutin dikamar aja!” Ntar dilihat Papih sama Mamih bahaya loh” ucap Justine. Justine lewat lagi pemirsaaaahhh.

Seketika kami melepas ciuman dan pelukan kami dan menatap satu sama lain. Dan tersenyum.

“Heheh.. Maaf..” Jawab Utary. “Fly..” Panggilnya.

“Hmm?”

“Kekamar yuk?”

“Ngapain? Kamu masih mau tidur?”

“Engga! Kita main. Kan tadi malem ga dapet…” Ajak nya sambil menarik tanganku menuju kamar. Oke aku ngerti maksudnya. Jadi dia minta jatah. Baiklah.

Continue..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan bawa2 link yg berbahaya, serem tau!!